Bumi Caram Seguguk Mulai Kekeringan-Lahan Mulai Retak

Bumi Caram Seguguk Mulai Kekeringan-Lahan Mulai Retak

Lahan kering dan retak retak dikawasan KTP Tanjung Senai Indralaya Ogan Ilir --

Bumi Caram Seguguk Mulai Kekeringan-Lahan Mulai Retak 

OGANILIR.CO-Cuaca ekstrim saat ini memang sulit diprediksi, namun yang pasti diberbagai wilayah di Kabupaten Ogan Ilir (OI) mulai mengalami kekeringan, petani nampaknya bakal menerima dampaknya, seperti sulitnya mencari ikan atau mengolah sawah maupun kebunnya.

Belum lagi dampak el-nino  dengan kenaikan suhu udara yang cukup panas, membuat beberapa kawasan mulai terlihat tanahnya mengalami keretakan akibat kekurangan air.

Pantauan dilapangan, khususnya dikawasan  Tanjung Senai, yang merupakan Kawasan Perkantoran Terpadu (KPT) yang biasanya terlihat seperti berada ditengah-tengah danau, saat ini justru yang terlihat hamparan kering tidak berair, bahkan tanahnya  mulai retak-retak

BACA JUGA:Kemarau, Harga Cabe Rawit di Ogan Ilir Merangkak Naik

Beberapa warga yang memanfaatkan dengan mancari ikan dengan cara menjala pada daerah yang masih bersisa air,’’Biaso kalau kemarau, ikan ngumpul ditempat yang masih ada airnya, lumayanla dapat ikan sepat, betok, gabus dan nila ,’’kata Rusdi (27 tahun ).

Beda dirasakan Tarno (34), mengaku kesulitan dalam  mengolah kebun jagung, ketela, pepaya dan komoditas lainnya akibat dampak kemarau.”Kami terpaksa menyedot air yang berjarak sekitar  300 meter hingga 500 meter, agar bisa menyiram kebun kami dengan air,’’kata Tarno.

Sebab kalau tidak disiram, baik pagi maupun sore hari, maka tanaman palawija  akan layu dan kering’’Kalau untuk semangka dan timur suri, memang cocok pada musim kemarau, tapi juga harus disiram air,’’katanya.

BACA JUGA:Uniknya Sungai Tiga Muara di Empat Lawang, Punya 3 Aliran Sungai Berbeda Warna di Musim Kemarau

Begitu juga petani sawah bernama Bik Ria, mengaku khawatir padi yang ditanamnya bisa gagal panen, akibat kekurangan air,’’Biasanya dalam satu hektar memperoleh sekitar satu ton padi, tapi kalau sawah ini  tidak ada air karena kemarau, biasonya hasil panen padi turun, padinyo hampo alias kopong,’’kata Bik Ria (Sid)

Sumber: