Dilarang, Bule Wanita Spanyol ini Nekad Mendaki Gunung Merapi, ini Akibatnya

Denise. foto: radar solo--
“Saya pakai jaket dan selimut untuk menahan dingin. Saat itu di benak saya, kondisinya sangat berbahaya. Saya dalam situasi berbahaya. Semua batu-batu di bawah (kaki) runtuh. Semua yang saya pijak woooss (runtuh),” terangnya.
Dalam situasi itu, ia yang sudah berjalan jauh mulai merasa lelah dan mengantuk. Ia berusaha tidur sebisanya, namun tetap tidak bisa tidur dengan tenang dan nyaman.
BACA JUGA:Pulang Berwisata ke Gunung Bromo, Jip Jatuh ke Jurang, Bagaimana Nasib Penumpang?
“Saya berpindah-pindah terus. Saya sangat kedinginan. Saya hampir tidak tidur. Mungkin hanya tidur 50 menit sampai 1 jam saja. I think the worst part at night (saya merasakan pengalaman terburuk malam itu),” ujarnya.
Meski dalam kondisi begitu, namun Denise masih cukup beruntung karena sempat membawa logistik sebelum mendaki. Menurutnya, selama pendakian ia hanya sempat minum dua kali saja.
“Saya juga bawa cokelat. Jadi saat pagi saya hanya makan cokelat. Ya, saya sangat beruntung,” ujarnya.
Selama hampir 24 jam, dia mulai merasa panik di tengah hutan. Ia lantas meniupkan peluit yang dibawanya berkali-kali untuk meminta bantuan, namun tak ada respons. Sudah begitu, Denise juga menyalakan senter berulang-ulang sebagai sinyal save our ship (SOS), dengan harapan akan ada yang melihat dan datang menolongnya.
BACA JUGA:Legenda Gunung Tangkuban Perahu dan Mitos Kolam Pemandian Bagi Wanita
Sayangnya, upaya itu juga tak membuahkan hasil. Denise pun teringat masih menyimpan powerbank di tasnya. Dengan sambungan powerbank dan ponselnya, Denise menghubungi seorang agen perjalanan yang sebelumnya dipakai jasanya untuk bepergian.
Sumber: