Oktap Riady SH : Menulislah Berita dengan Hati
Oktap Riady tengah memberikan materi pelatihan pemahaman jurnalistik di PWI Ogan Ilir --
“Iya kalau sumber berita yang ditulis, melakukan upaya hukum , tapi karena sakit hati dan dendam, tiba-tiba melakukan dengan cara premanisasi, tentu ini sangat beresiko terhadap wartawan, inilah yang saya maksudkan “Setajam samurai dan selembut sutra”,’’tutur mantan Wartawan Jawa Pos ini.
Oktap Riady yang juga mantan Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Pusat dan seorang Pengacara ini, sering diminta menjadi saksi dalam setiap sengketa wartawan di pengadilan,’’Yang saya liat banyak wartawan akhirnya dipenjara, karena dalam penulisannya tidak berimbang, judul sadis dan penuh dengan kebencian, makanya sekali lagi menulislah dengan hati,’’pintanya.
Berita berimbang yang dimaksudkan Oktap Riady, memberikan porsi hak jawab saat di konfirmasi kepada narasumber,’’Jangan kita menulis habis-habis dan panjang lebar terhadap narasumber yang kita tulis, tapi hak jawabnya hanya sedikit, apalagi tanpa ada konfirmasi, ini jelas salah dan tidak berimbang, mari kita benahi dan pahami UU Pers dan KEJ,’’imbuhnya.
BACA JUGA:ABUJAPI DPD Sumsel Fasilitasi Anggota PWI Memiliki Rumah
Dan dalam setiap konfirmasi sebaiknya tidak dalam pesan WA, sebaiknya diupayakan ditelpon langsung atau dihubungi secara tatap muka ,’’Sebab Konfimasi dengan WA, apalagi pesannya tidak terkirim, tidak terbaca, atau apalah, ini tidak kuat ketika masalah ini masuk ke ranah dewan pers, makanya sebaiknya wartawan mampu mengkonfirmasi secara langsung, baik ditelpon atau bertemu langsung,’’tukasnya.(Sid)
Sumber: