Sangat Terpukul, Rusdi 11 Hari Bertahan di Stadion Kanjuruhan, 'Temani' Tiga Sahabat yang Sudah Tiada

Diduga trauma berat, Rusdi (17) Aremania warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo tidak mau pulang ke rumah dan menetap di Stadion Kanjuruhan hingga Rabu (12/10/2022) siang. Foto: laman beritajatim.com.--
BACA JUGA:Waduh, Man City Ditahan Imbang Tanpa Gol di Kandang Copenhagen, Riyad Mahrez Bahkan Gagal Penalti
“Sudah saya bilang agar pulang, tapi dia bersikukuh menunggu temannya. Kalau ngopi di sini saya gratiskan juga gak mau. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya. Dia kan anak yatim piatu juga, kasihan saya mas,” tutur Bu Tin menahan tangis.
Selama 11 hari di Stadion, Rusdi ini selalu berkeliling. Berjalan dengan tatapan kosong. Terkadang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion. Dan patung kepala singa tegar.
Tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan berupaya untuk membujuk Rusdi yang diduga mengalami trauma dan depresi pasca tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Pasalnya, Rusdi Aremania ini takut pulang karena, tiga orang temannya, tewas akibat kerusuhan yang menewaskan 132 orang tersebut.
BACA JUGA:Waduh, Man City Ditahan Imbang Tanpa Gol di Kandang Copenhagen, Riyad Mahrez Bahkan Gagal Penalti
Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono mengatakan, Rusdi diduga mengalami gangguan mental pasca kerusuhan Stadion Kanjuruhan, dan saat ini Tim RSUD Kanjuruhan tengah berupaya melakukan pendekatan untuk menanyainya lebih dalam.
“Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremania. Karena selain itu ia selalu menolak,” jelasnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Monef dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro mengatakan bahwa Rusdi saat ini dicari oleh Dinas Kesehatan Probolinggo.
“Rusdi itu dicari-cari oleh Dinkes Probolinggo, dan Dinas Kesehatan Probolinggo sudah berkoordinasi dengan kami sejak Selasa (11/10/2022) kemarin,” katanya.
BACA JUGA:Banjir Bogor, Pengendara Perempuan Terseret Banjir Dadali, Baru Ditemukan Helm dan Plat Motor
Menurut Lukito, untuk melakukan penanganan terhadap Rusdi tersebut diperlukan proses, dan perlu dilakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Lawang untuk memeriksa kondisi kejiwaannya.
“Petugas Rumah Sakit Jiwa Lawang saat ini tengah berkoordinasi dengan keluarga untuk meminta persetujuan pemeriksaan kejiwaan. Setelah mendapat persetujuan nanti akan kami evakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Lawang,” pungkasnya. (*)
Sumber: pojoksatu/beritajatim.com