Ketum PSSI Masih Bungkam, Seusai Diminta Tanggung Jawab Hukum dan Moral oleh TGIPF
Wartawan saat menantikan Ketum PSSI keluar dari kantornya di GBK Arena, Senayan, Jakarta. Foto: Amjad/JPNN--
BACA JUGA:Catat, Mahfud MD Tegaskan Proses Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Jauh Lebih Mengerikan
“Dari penjelasan para ahli, spesialis yang menangani korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit hati dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satupun yang menyebutkan penyebab kematian adalah gas air mata,” tegas Dedi. Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan kondisi kekurangan oksigen bukan karena gas air mata.
Irjen Dedi mengaku sudah mendengar penjelasan sejumlah dokter spesialis yang menangani korban suporter Arema.
Irjen Dedi juga mempersilahkan informasi ini dikonfirmasi ke Direktur RS Saiful Anwar Malang.
Kadiv Humas Polri menyebutkan, pada saat Senin, 3 Oktober 2022 lalu, dia langsung berkunjung ke RS Saiful anwar bersama Wagub Jatim dan Kapolda Jatim serta beberapa pejabat lain.
BACA JUGA:Lesti Kejora Mempersilahkan Fansnya Kecewa usai Dirinya Mencabut Laporan dan Memaafkan Rizky Billar
Dedi menuturkan dia mendengar penjelasan sejumlah dokter spesialis yang menangani korban-korban Tragedi Kanjuruhan Malang ini.
“Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Terjadi berdesak-desakkan. Kemudin terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada Pintu 13, 11, 14, 3,” jelas Dedi lagi mantan Kapolda Kalteng ini. (*)
Sumber: jpnn