Luar Biasa, 2 Tradisi Masyarakat OKI Jadi WBTB Indonesia
![Luar Biasa, 2 Tradisi Masyarakat OKI Jadi WBTB Indonesia](https://oganilir.disway.id/upload/0129e73a6d5204bc840d476177e56b12.jpg)
Dja'far Shodiq menerima sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari Basyaruddin Akhmad, Selasa 14 November 2023 malam. --
Luar Biasa, 2 Tradisi Masyarakat OKI Jadi WBTB Indonesia
KAYUAGUNG, oganilir.co - Di tengah arus globalisasi, pelestarian budaya menjadi krusial, dan hal ini tercermin dalam pengakuan Cang Incang dan Jidur Pedamaran sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Cang Incang merupakan sastra tutur masyarakat Marga Danau Pedamaran. Sementara Jidur merupakan alat musik yang dimainkan secara berkelompok. Dimainkan dengan ditiup maupun dipukul. Oleh masyarakat Pedamaran, alat musik ini kerap digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan pawai.
Dua kearifan lokal masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini menyusul enam kearifan lokal lainnya yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI). Antara lain Adat Perkawinan Mabang Handak, Jejuluk, Gulo Puan, Tari Penguton, Midang dan Tikar Purun Pedamaran.
BACA JUGA:Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 Dibuka, ini Pesan Mendikbudristek
Duplikat sertifikat tersebut diserahkan Asisten II Setda Pemprov Sumsel H Basyaruddin Akhmad pada malam Anugerah Batang Hari Sembilan di Palembang, Selasa 14 November 2023 malam.
Penetapan kearifan lokal menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel Aufa Syahrizal, dilakukan melalui proses yang panjang dan telah melalui tahapan sidang oleh para ahli dan budayawan.
Dia mengungkapkan, budaya itu mestinya dinilai sebagai investasi. "Investasi di bidang pendidikan, pembentukan karakteristik bangsa berawal dari budaya," kata Aufa.
Sementara itu, Plt Bupati OKI Dja'far Shodiq mengatakan, penetapan warisan budaya asal Kabupaten OKI ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat OKI. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak melupakan dan meninggalkan tradisi-tradisi yang ada di Kabupaten OKI.
BACA JUGA:Alhamdulillah, UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta Sebagai Warisan Budaya Dunia
"Ayo kita bersama-sama melestarikan tradisi dan budaya yang ada di Kabupaten OKI. Tradisi dan budaya inilah yang memberikan warna tersendiri bagi kita dan menjadi pembeda dari yang lainnya," tukasnya.
Sumber: