"Pernyataan Ade Armando di ruang publik yang mengeksploitasi politik identitas secara berlebihan ini sangat berbahaya sekali," ujar eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu melalui layanan pesan, Jumat (4/11).
Kamhar menilai pernyataan Ade yang dianggap alumnus Universitas Hasanuddin itu sebagai pendengung terus dibiarkan tanpa ada sanksi.
"Terus diberi keleluasaan untuk terus menerus menghadirkan post truth politik yang terbaca sesuai kehendak dan dilindungi oleh penguasa," tutur dia.
Sebelumnya, Ade Armando dalam unggahan video berdurasi 9 menit 15 detik di akun CokroTV mengungkap pernyataan yang membuat heboh publik.
CokroTV, bahkan membuat judul yang heboh dari video itu, yakni Ade Armando: Bila Suara Umat Kristen Terbelah, Anies Akan Menang.
Ade mengatakan umat Kristen bakal menjadi penentu penting dalam kontestasi Pilpres 2024. Terutama, berkaitan dengan upaya pemenangan Anies.
"Umat Kristen di Indonesia memang minoritas, tetapi jangan salah, umat Kristen akan memegang peran menentukan apakah Anies akan menang dalam Pilpres 2024 atau tidak," ujar dosen Universitas Indonesia (UI) itu sebagaimana dikutip dari akun CokroTV, Kamis (3/11).
Menurut Ade Armando, pemenang Pilpres 2024 bakal berjalan ketat, kemudian suara minoritas justru akan menjadi penentu.
"Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal, kalau suara umat Kristen terbelah, Anies akan melenggang menjadi Presiden," ucap dia. (jpnn/fajar)