Beruntun Kasus Pembunuhan Terhadap Pelajar di Sumsel, Terakhir di OKU Selatan, Tubuh Korban Tercerai Berai

Senin 05-12-2022,01:56 WIB
Editor : Julheri

Dia meminta Dinas Pendidikan supaya lebih memperbanyak kegiatan pembelajaran terutama tentang ilmu agama. “Dibekali dengan banyak pengetahuan agama, tentu dapat melatih bisa bersikap positif,” ujarnya.

Kasus sebelumnya di Mura. Juga berlatar belakang perampokan sepeda motor. 

BACA JUGA:Remaja di Lahat Ini Tega Bunuh Teman Sendiri, Korban Sengaja Dibikin Mabuk, Motor dan Handphone Dirampas

Korbannya, Febri Diyanto (14), pelajar VIII SMPN L Sidoharjo. Korban warga Dusun 5, Desa V Surodadi, Kecamatan Tugumulyo. Dia ditemukan tewas terlungkup di irigasi sawah. Tepatnya area persawahan Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Mura, Rabu (16/11), sekitar pukul 08.30 WIB.

Korban dilaporkan hilang usai mengantar orang tidak dikenal (OTD) untuk membeli minuman, Senin (14/11). 

Penyidik Polres Mura terus memburu begal yang menghabisi nyawa korban demi merampas motor yang dikendarai pelajar tersebut.

Polisi sudah mengantongi identitas pelaku. Bahkan telah menerbitkan status sebagai daftar pencarian orang (DPO) terhadap tersangka. 

BACA JUGA:Kawanan Pencuri Mobil Truk di Prabumulih Akhirnya Ditangkap Polisi di Lubuklinggau, 2 Temannya Masih Buron

Buronan tersebut, Sumaryanto alias Yanto alias Bendol (31), warga Dusun III, Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo.

“Masih dalam penyelidikan,” ujar Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, melalui Kasat Reskrim, AKP M Indra Parameswara SIK. Pihaknya terus menyelidiki keberadaan pelaku.

Dalam selebaran juga diberikan keterangan tinggi badan tersangka lebih kurang 160 cm, rambut lurus, mata hitam, warna kulit sawo matang. Pelaku membunuh korban dengan menghantamkan benda tumpul ke kening kiri kepala korban.

Juga diduga menusuk bagian atas telinga kiri karena dari hasil visum ditemukan lubang sedalam 1,5 cm. Terdapat juga luka di pergelangan tangan kiri sedalam 2 cm, luka lebam di dada dan perut serta tangan kanan.

BACA JUGA:Remaja di Lahat Ini Tega Bunuh Teman Sendiri, Korban Sengaja Dibikin Mabuk, Motor dan Handphone Dirampas

Di daerah lain, sudah mengantisipasi terjadinya tindak kekerasan di kalangan pelajar. 

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi mengatakan, pihaknya menggelar sosialisasi hukum ke sekolah-sekolah. Salah satunya mengampanyekan stop bullying di kalangan siswa karena itu awal kekerasan.

“Contohnya berawal dari saling olok nama orang tua. Sesama siswa kemudian bisa berlanjut dengan saling ledek bahkan hingga saling pukul atau adu fisik,” ujarnya. Kemudian, menggelar musyawarah dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Kategori :