Mahasiswa UM Surabaya-Singapore Polytechnic Laksanakan KKN di Kampung Nelayan Kenjeran

Selasa 01-10-2024,12:30 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi

SURABAYA, oganilir.co - Dua perguruan tinggi lintas negara melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Yakni Singapore Polytechnic dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berkolaborasi melaksanakan KKN Learning Express (Lex) selama 12 hari di kampung nelayan di Kenjeran.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan Lex merupakan program luar negeri selama 12 hari yang membekali mahasiswa dengan pola pikir design thinking dalam konteks inovasi sosial.

"Dalam program itu, mahasiswa dapat menikmati pengalaman di luar buku teks seperti belajar bahasa baru dan mengikuti homestay komunitas," kata Dede dalam keterangan tertulisnya, Selasa 1 Oktober 2024.

BACA JUGA:Rektor Unsri Kumpulkan Aktivis Mahasiswa, Ada Apa?

Selain itu, mahasiswa dapat berinteraksi dan membangun persahabatan dengan pemuda dari Asia dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi komunitas luar negeri. KKN Lex bukan kali pertama dilakukan. Saat ini sudah memasuki tahun kedua.

“Ada 30 mahasiswa dari Singapore Polytechnic dan tiga dosen pembimbing yang akan bekerja sama dengan mahasiswa UM Surabaya untuk melakukan kegiatan KKN ini,” ujarnya.

Dia menyatakan kegiatan itu dilaksanakan mulai 30 September hingga 11 Oktober 2024 melibatkan masyarakat mitra kelompok nelayan yang berada di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak.

“Nanti mahasiswa SP dan UM Surabaya akan merumuskan kebutuhan masyarakat dan menyusun prototype produk sebagai solusi pemecahan masalah,” katanya.

BACA JUGA:KSE Unsri Ikuti Gerakan Tanam 4.000 Pohon Serentak se-Indonesia

Menurutnya, ada banyak masalah yang harus dipecahkan mahasiswa di Kawasan tersebut, mulai dari revitalisasi pengolahan hasil laut seperti, penjemuran hasil laut masih konvensional, pengupasan kulit (hewan laut) masih konvensional dan pengolahan sampah limbah hasil olahan laut.

Adapun tema pengabdian masyarakat kali ini adalah Revitalisasi Potensi Lokal Pesisir Utara Kota Surabaya melalui Inovasi, untuk mendukung Sustainable Development Goals.

Tema tersebut dibuat dalam rangka membidik tujuan kegiatan yang relevan dengan tujuan yang tercantum dalam dokumen Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Quality Education, Decent Work and Economy Growth, Industry, Innovations, and Infrastructure, dan Sustainable Cities and Communities.

BACA JUGA:Bapika Uncen Studi Banding ke LPPM Unsri

“Agenda ini perwujudan kerja sama dalam bidang pengabdian masyarakat dan akademik serta sangat relevan dengan program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan di UM Surabaya,” tuturnya.

Sementara itu, tiga dosen Singapore Polytechnic yang menjadi fasilitator kegiatan ini ialah Ms. Low Kang Min, Mr. Wong Yat Keong, dan Mr. Jaichandar.

Kategori :