Disebutkan, Ponpres ini tak kalah dengan organisasi lain. Tapi memang perlu penyeragaman mutu kualitas alumni.
BACA JUGA:Pesantren Di Ogan Ilir Akan Lebih Diperhatikan, DPRD Ogan Ilir Setujui Raperda Pesantren
BACA JUGA:Raperda Pesantren Terus Dibahas DPRD Ogan Ilir, Pemkab Ogan Ilir Inginkan Pendidikan Lebih Terarah
Jangan terlalu berbeda. Kalau jomplang, akan ada dikotomi sehingga lulusan dianggap sebelah mata dan sulit bersaing.
Ketua Umum DPP Forpess, KH Muhsin Salim mengatakan, beberapa waktu lalu sudah terbentuk pengurus harian dan sejauh ini keberadaan Forpess sangat mendukung program pemerintah terutama satu desa satu satu rumah tahfiz.
“Semoga program yang baik ini membawa berkah bagi umat dan ini terbukti,” katanya.
Ia mengatakan, Forpess pun sudah punya program jangka menengah dan panjang. Paling dekat menciptakan ekonomi kreatif yang ada di pesantren.
BACA JUGA:Pesantren Di Ogan Ilir Akan Lebih Diperhatikan, DPRD Ogan Ilir Setujui Raperda Pesantren
BACA JUGA:Raperda Pesantren Terus Dibahas DPRD Ogan Ilir, Pemkab Ogan Ilir Inginkan Pendidikan Lebih Terarah
Bagaimana lewat program ini mendorong dan memajukan ekonomi pondok pesantren melalui satu ponpes satu produk.
Nantinya produk dipasarkan oleh Habritren. “Pak Gubernur sangat peduli dengan ponpes ,” ucap dia.
Selain itu, sambung dia, dukungan pun diwujudkan dengan adanya perda mengenai ponpes.
Ke depan agar bisa dijadikan pergub sehingga implementasi dan dukungan terhadap ponpes semakin tinggi.
BACA JUGA:Pesantren Di Ogan Ilir Akan Lebih Diperhatikan, DPRD Ogan Ilir Setujui Raperda Pesantren
BACA JUGA:Raperda Pesantren Terus Dibahas DPRD Ogan Ilir, Pemkab Ogan Ilir Inginkan Pendidikan Lebih Terarah
Total pondok pesantren di Sumsel yang sudah mendapat izin operasional sebanyak 501 dari total 578 ponpes. Ke depan semoga ponpes bisa berkembang dan maju melalui ekonomi kreatif. (yun)