
BACA JUGA:Lumbung Batubara Tapi Merapi Barat Angka Stuntingnya Tertinggi di Kabupaten Lahat
General Manager Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, sepakat stunting tidak hanya tugas BKKBN, Dinkes, Pemprov, Kabupaten/Kota.
“Tapi juga stakeholder terkait, juga seluruh elemen masyarakat atau pihak, dapat berkontribusi sesuai kapasitasnya masing-masing,” tegasnya.
Bagaimana di daerah? Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta mengatakan,hasil SSGI 2020, sunting di Ogan Ilir tinggal 24,9 persen.
Turun 4,3 persen dari 2021. Dalam angka, ada 2.170 anak yang mengalami stunting. Tersebar di beberapa kecamatan.
BACA JUGA:Kuatkan Sinergi, FKPPS Targetkan Kota Palembang Zero Stunting pada 2023
BACA JUGA:Lumbung Batubara Tapi Merapi Barat Angka Stuntingnya Tertinggi di Kabupaten Lahat
Sementara di Kota Lubuklinggau, angka terakhir prevalensi sunting pada 2022 tersisa 11,7 persen. Turun drastis dibanding 2021 yang masih 23 persen. Penurunannya mencapai 11,3 persen.
“Turunnya melebihi target nasional 14 persen,” kata Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe.
“Termasuk penurunan yang terbaik di Sumsel. Kami akan terus berupaya maksimal capai target zero stunting,” katanya. Di Lubuklinggau ada 18.000 keluarga beresiko punya anak stunting. 321 anak stunting.
Pemkot Lubuklinggau telah menganggarkan Rp 6 milliar dari APBD untuk mengatasi stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Kuatkan Sinergi, FKPPS Targetkan Kota Palembang Zero Stunting pada 2023
BACA JUGA:Lumbung Batubara Tapi Merapi Barat Angka Stuntingnya Tertinggi di Kabupaten Lahat
Penurunan angka stunting di OKI juga terbilang luar biasa. Dari 32,2 persen pada 2021 tersisa 15,2 persen. Turun 17,1 persen berdasar hasil SSGI 2022.
“Angka ini tidak lagi menempatkan OKI sebagai daerah dengan kasus stunting tinggi di Sumsel.Penanganan stunting dilakukan dari hulu ke hilir secara konvergensi dan sektoral membuahkan hasil maksimal,” terang Kepala DPPKB OKI, Lubis SKM MKes.
Pemkab OKI mengerahkan 1.806 tim pendamping keluarga yang bertugas mendampingi 4.200 rukun tetangga (RT) di 327 desa dan kelurahan.