
“Kalau menurut kami sekarang lebih adil ketika semua mapel itu diambil untuk dijadikan nilai rata-rata,” ujarnya.
BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (7) - Kunci Kamar Kos
Ketua MKKS SMA Ogan Ilir, Sugiyarto belum bisa menanggapi hal itu. “Kami bersama kawan-kawan masih diskusi dan mempelajarinya,” ungkapnya.
Ketua MKKS SMK Ogan Ilir, Eddy Dharmansyah menganggap perubahan skema masuk PTN tak terlalu berdampak bagi siswa SMK.
“Kalau siswa SMK minat ke PTN kurang. Alumni kami dominan mau bekerja dan berwirausaha sesuai tujuan pembelajaran SMK, menghasilkan lulusan yang terserap dunia usaha, dunia industri, dan mampu berwirausaha sesuai kompetensi,” tukasnya.
Namun tetap soal perubahan skema ini disosialisasikan agar tidak merugikan siswa.
BACA JUGA:Emak-emak Muda Ogan Ilir, Deklarasi Dukung Prabowo Subianto Presiden 2024
Kepala SMAN 1 Ujanmas, Penderizal mengaku skema baru memudahkan siswa di daerah.
“Karena tesnya lebih ke kemampuan skolastik dan itu memudahkan siswa masuk PTN favorit,” ujarnya.
Karena bila menggunakan metode lama, anak-anak di daerah kalah bersaing dengan yang berasal dari ibukota.
“Kita harus akui fasilitasnya saja berbeda, begitu juga kultur daerah,” ungkapnya.
BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (7) - Kunci Kamar Kos
Sekolah sejauh ini fasilitasi dan mendukung siswa masuk PTN. “Sekitar 15 persen alumni kami lulus PTN,” bebernya.
Kepala SMAN 7 Lubuklinggau, Agustunizar mengatakan sebenarnya hampir sama dengan tahun sebelumnya.
“Tidak banyak berubah, hanya berubah jalur SNMPTN undangan menjadi jalur prestasi,” katanya.
Kalau SNMPNT sendiri jalur undangan berprestasi dengan metode perankingan nilai raport semester 1-5 ditambah portofolio (sertifikat prestasi).