PALEMBANG, OGANILIR.CO - Cerviks (leher rahim), merupakan organ tubuh wanita yang merupakan bagian bawah rahim yang teletak di puncak vagina.
Bagian tubuh ini bisa terkena kanker cerviks, yakni adanya sel-sel kanker yang berasal dari cerviks.
Menurut dr.Lucky Taufika Yuhedi, Sp.Onk.Rad, dari RS dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, kanker cerviks ini merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di dunia.
Gejala yang paling umum adalah perdarahan dari kemaluan, nyeri perut bagian bawah dan keputihan yang tidak biasanya.
BACA JUGA:Pasien Kanker Dicekik Suami Ngaku Belasan Tahun Nikah Masih Perawan, Anak Lewat Bayi Tabung
BACA JUGA:Beredar Video Suami di Sunter Tega Cekik Istri yang Sedang Pemulihan Sakit Kanker
Dalam pengobatan, ada yang namanya Kemoradiasi. Pengobatan Kemoradiasi merupakan terapi standar pada kanker cerviks yang tidak menyebar di luar panggul.
“Pengobatan ini melibatkan penggunaan radioterapi yang menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk mematikan sel-sel kanker, terapi ini juga menggunakan obat kemoterapi yang dapat mematikan sel-sel kanker dan mencegahnya berkembang,” jelasnya.
Lanjutnya, kombinasi kemoterapi dan radioterapi ini disebut kemoradiasi yang tujuannya meningkatkan efektifitas terapi radiasi.
Karena kemoterapi akan berperan sebagai radiosensitizer yang membuat sel-sel kanker lebih sensitif terhadap radioterapi.
BACA JUGA:Pasien Kanker Dicekik Suami Ngaku Belasan Tahun Nikah Masih Perawan, Anak Lewat Bayi Tabung
BACA JUGA:Beredar Video Suami di Sunter Tega Cekik Istri yang Sedang Pemulihan Sakit Kanker
“Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian kemoradiasi meningkatkan kesintasan hidup (over all survival) dan dapat ditoleransi oleh sebagian besar pasien,” jelasnya.