Mulyadi terpilih untuk tiga tahun ke depan dalam pemilihan ketua RT 48 menggantikan Rina, istri Abi Dayat. Pemilihannya Januari kemarin.
“Mungkin dia banyak kerjaan lain, jadi melepas jabatan RT,” tambahnya.
Sepengetahuannya, Abi Dayat tidak punya pekerjaan lain. Kecuali mengurus anak-anak pantinya.
Sesekali ada tamu datang untuk memberikan bantuan.
“Tapi beliau ada warung di belakang Lr Bunga. Selain menjual air isi ulang, juga menjual sembako,” tutur Mulyadi.
Menyoal masa lalu Abi Dayat, dikatakan Mulyadi, semua orang di kampung itu tahu kalau dulu yang bersangkutan mantan waria.
“Tapi waktu itu masih bujang. Setelah dia menemukan istri, tidak lagi. Itu masa lalunya,” bebernya.
Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin ini sudah lama berdiri.
“Sebelum ibunya meninggal, panti asuhan ini dikelola sang ibu. Setelah beliau meninggal, diteruskan Abi Dayat. Sudah kurang lebih empat tahun terakhir ini,” tambahnya.
Orang tua Abi Dayat merupakan tokoh agama di seputar simpang empat Boom Baru.
“Siapa tak kenal ayah beliau. Tokoh agama yang menjadi panutan warga sekitar sini. Sudah meninggal semua. Makam beliau di dalam kompleks panti asuhan ini. Itu ada dua kuburan disamping kamar Abi Dayat,” katanya sambil menunjuk ke arah makam.