Tragedi Kanjuruhan Malang mengakibatkan 127 orang tewas. Sebanyak 10 mobil polisi dibakar dan digulingkan suporter Arema Malang, tiga mobil pribadi juga ikut dibakar.
Selain jumlah korban meninggal yang sangat banyak, sebanyak 180 orang juga dirawat di rumah sakit.
“13 mobil yang rusak,” ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Polres Malang, Minggu dinihari, Minggu 2 Agustus 2022.
Coreng Wajah Indonesia
BACA JUGA:Matheus Pato Borong Tiga Gol ke Gawang Madura United, Borneo FC Langsung Rebut Tahta Puncak Liga 1
PSSI mendukung pihak kepolisian menyelidiki kasus ini. Menurut PSSI, tragedi Stadion Kanjuruhan Malang ini telah mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” tutur Ketua Umum PSSI M Iriawan, Minggu (2/10).
Tragedi Kanjuruhan Malang ini menjadi sejarah baru kelamnya sepakbola Indonesia dimana jumlah korban meninggal mencapai 127 orang.
Seperti diberitakan, kericuhan terjadi pasca pertandingan Persebaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Dikabarkan, 127 orang tewas dalam peristiwa itu.
Rusuh itu bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.
Suporter Aremania merangsek ke lapangan tak lama usai wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir yang dimenangkan tim Persebaya, 3-2.
Kerusuhan mulai terjadi saat sebagian suporter itu merusak mobil polisi yang ada di sekitar stadion. Dua mobil polisi dikabarkan dirusak dan dibakar massa.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, merinci,127 orang tewas dalam
kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.