Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di DKI Jakarta terus bertambah.
Pasien gagal ginjal akut misterius saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS) milik pemerintah, baik BUMN maupun Pemprov DKI Jakarta.
Widyastuti memerinci saat ini 16 anak masih menjalani perawatan, sedangkan 15 lainnya sudah sembuh. Sebanyak 60 kasus atau 85 persen dari penyakit gagal ginjal akut misterius itu menyerang anak berusia di bawah lima tahun.
BACA JUGA:Ambulans Jalan Sendiri Bikin Geger, Sedang Antar Jenazah Rekaman Mengarah ke Depan Tak Ada Sopir
"Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah mengeluarkan edaran, Kemenkes keluarkan edaran dan kami sosialisasi,“ tambah Widyastuti.
"Data sementara yang sudah kami olah dari Januari sampai 19 Oktober kemarin, ada 71 kasus terlaporkan. Sebanyak 40 kasus meninggal dunia sejak Januari," ucap Widyastuti, Kamis, 20 Oktober 2022.
“Lalu sebelas kasus atau 15 persennya terjadi pada anak berusia lima hingga 18 tahun,” jelasnya.
Adapun, Widyastuti mengungkapakan bahwa perkembangan kasus gagal ginjal akut per bulannya terus mengalami peningkatan.
BACA JUGA:Adiknya Kasih Kabar Ayu Ting Ting Dilarikan ke Rumah Sakit, Maunya Dirawat di Rumah, tapi Ternyata
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di DKI Jakarta terus bertambah
Pada bulan Januari terdapat dua kasus, Februari nol kasus, Maret satu kasus, April tiga kasus, Mei nol kasus, Juni dua kasus, Juli satu kasus, Agustus sepuluh kasus, September 21 kasus, dan Oktober mencapai 31 kasus.
BACA JUGA:Adiknya Kasih Kabar Ayu Ting Ting Dilarikan ke Rumah Sakit, Maunya Dirawat di Rumah, tapi Ternyata
13 Balita di Jawa Timur Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut Misterius
dr Sjamsul Arief MARS SpA (K) memerinci dari 13 balita 13 balita di Jawa Timur dikabarkan meninggal dunia akibat gangguan gagal ginjal akut misterius,10 anak di antaranya dari Surabaya.
Kasus gangguan gagal ginjal akut misterius terbanyak di Kota Surabaya. yakni mencapai 15 anak. Adapun sembilan anak berasal dari Malang.
“Tiga sisanya dari Malang. Iya, penyebabnya karena gangguan gagal ginjal akut misterius,” kata dr Sjamsul.