Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bertambah, Menkes Temui FK Unpad

Kasus Pemerkosaan Pasien di RSHS Bertambah, Menkes Temui FK Unpad

Budi Gunadi Sadikin. Foto: detik.com--

JAKARTA, oganilir.co - Kasus pemerkosaan pasien dan keluarga pasien yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bertambah. 

Karena itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turun tangan. Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran terkait kasus Priguna Anugrah Pratama (PAP) yang sempat menjadi dokter residen anestesi di kampusnya.

PAP ditetapkan sebagai tersangka pelaku pemerkosaan keluarga yang mendampingi pasien, dengan modus memasukkan obat bius saat transfusi darah. Korban pemerkosaan belakangan terkonfirmasi bertambah dua orang, dijebak dengan modus yang sama.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan pada Jumat (11/4/2025), mengungkap korban berusia 21 tahun dan 31 tahun, diperiksa polisi pada Kamis (9/4).

BACA JUGA:Ini Kronologis Pemerkosaan yang Dilakukan Dokter Residen Anestesi Terhadap Keluarga Pasien RSHS

"Jadi kita sama Unpad koordinasi bagus sekali, kemarin pembahasannya fokus perbaikan ke depan apa, ada kekurangan yang terjadi, baik proses di Unpad, maupun RSHS. Ini kombinasi kan, ada pendidikan dan pelayanan, nah dua-duanya kan overlap, yang satu melayani pasien, yang satu mendidik PPDS, kelihatan ada kekurangan di sini kan karena masing-masing prosedurnya, SOP-nya jalan sendiri-sendiri," terang Menkes Budi kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Dia menambahlan, penghentian sementara PPDS FK Unpad di RSHS selama satu bulan penuh bertujuan untuk mengkaji bersama SOP yang jelas antara kampus maupun pihak RS. Menkes menilai banyak hal yang perlu diubah, utamanya dalam pengawasan.

Hasil dari kajian tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi pilot project untuk sejumlah PPDS di banyak RS lain.

BACA JUGA:Tersandung Kasus Kekerasan Seksual, Dokter PPDS Anestesi Unpad Dikeluarkan

"Itu yang sekarang kita setuju oh perbaikannya kemana, nah ada beberapa yang masih belum jelas, saya kasih waktu 1 bulan untuk duduk bersama, rektor Unpad dan RSHS mensinergikan SOP pendidikan dan layanan," tandas dia.

"Ini kan ada dua kementerian berbeda, ini harus disinergikan sehingga tidak mungkin kita melihat kesalahan-kesalahan sebelumnya, dan nggak jelas siapa yang tanggung jawab dalam satu bulan kita harapkan selesai sehingga itu bisa jadi pilot project ke RS-RS lainnya." (detik.com/dri)

 

Sumber: