Pembangunan Tol Paltung Baru Rampung 85,7 Persen, Hutama Karya Terapkan Metode Khusus Jembatan Musi V
Inilah penampakan jembatan Musi V bagian dari proyek jalan tol Palembang-Betung --
OGANILIR.CO – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung Seksi 1 dan 2 (Kramasan – Pangkalan Balai) sepanjang 55,5 km
Proyek jalan tol ini kelanjutan dari Jalan Tol Kayu Agung–Palembang yang telah beroperasi dan dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Toll Road.
Hingga akhir Oktober 2025, progres pembangunan kedua seksi tersebut baru rampung mencapai 85,74%. Ruas ini akan menjadi penghubung penting antara Gerbang Kramasan dan Gerbang Tol Pangkalan Balai, sekaligus memperkuat konektivitas di Sumatera Selatan (Sumsel).
BACA JUGA:Vivo Y33s : Disupport Baterai 5.000 mAh dengan Fast Charging 18 Watt
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah mengatakan, pembangunan ruas ini menghadirkan tantangan teknis yang cukup kompleks, terutama pada trase yang melintasi Sungai Musi, sungai terpanjang dan salah satu jalur transportasi utama di Sumsel.
“Melintasi Sungai Musi menjadi tantangan tersendiri, baik dari sisi teknis maupun keselamatan. Jalan tol ini tidak hanya melintasi sungai besar, tetapi juga area vital aktivitas logistik masyarakat,” ujar Mardiansyah.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Hutama Karya menerapkan metode Box Balance Cantilever untuk pembangunan jembatan Musi V yang memiliki bentang utama sepanjang 380 meter.
BACA JUGA:Trik Simple Merebus Telur agar Mudah Dikupas
Metode ini memungkinkan struktur jembatan dibangun secara bertahap dari 2 (dua) sisi yang saling mengimbangi. Setiap bagian dicor segmen demi segmen hingga kedua bentang bertemu presisi di tengah, sehingga struktur seolah ‘tumbuh’ ke arah tengah dan ketika kedua ujung bentang bertemu, barulah terbentuk satu kesatuan struktur yang kokoh dan presisi.
Selain memberikan stabilitas struktur, metode ini memastikan aktivitas lalu lintas di Sungai Musi tetap berjalan aman dan tidak terganggu,
Pendekatan tersebut dipilih untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat dan arus logistik yang melintasi Sungai Musi.
BACA JUGA:Masuk Red Notice, Paulus Tannos Ajukan Praperadilan, KPK Bilang Begini
“Dengan metode ini, kami memastikan lalu lintas sungai tetap berjalan normal, sekaligus menjaga keamanan pekerja dan lingkungan sekitar proyek,” tambahnya.
Menurut Mardiansyah , Jalan Tol Palembang–Betung (Paltung) memiliki panjang total 70,19 Km yang terbagi ke dalam 3 (tiga) seksi, yakni Seksi 1 Palembang–Rengas (22,50 km), Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung (14,69 km). Pembangunan ruas ini merupakan bagian dari percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terus dikembangkan untuk menghadirkan konektivitas yang lebih merata dan berkelanjutan di Pulau Sumatra.
Hutama Karya berharap pembangunan infrastruktur ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Jalan tol ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas Palembang dengan daerah sekitarnya, memperlancar distribusi logistik, dan mendukung aktivitas harian warga Sumatra Selatan. Dengan akses yang semakin mudah dan waktu tempuh yang lebih singkat, pembangunan ini diyakini dapat membuka peluang ekonomi baru dan menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakannya.
BACA JUGA:Diserang Israel, Hizbullah Akui Komandan Seniornya Tewas
“Kami juga berkomitmen untuk terus melanjutkan inovasi dan menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya membangun konektivitas, tetapi juga membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat. Kami ingin kehadiran setiap ruas tol dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat dan memberi kontribusi bagi kemajuan daerah,” tutup Mardiansyah.
Hingga saat ini Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.235 km, mencakup ruas yang beroperasi penuh maupun dalam tahap konstruksi. Ruas-ruas operasional di antaranya Tol Bakauheni – Terbanggi Besar* (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Betung – Jambi Seksi 3 (Bayung Lencir – Tempino) (52,1 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (16,7 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Medan – Binjai* (17 km), Tol Binjai – Pangkalan Brandan (58 km), Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar (55,4 km), Tol Padang – Sicincin (35,4 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Sinaksak** (91 km), serta Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2–6 (49 km). (*Dikelola oleh INA, **Dikelola oleh HMW).
Sumber:

