Harga Cabai Naik, Petani Cabai Bisa Beli Motor Dan Biaya Sekolah Anak

Harga Cabai Naik, Petani Cabai Bisa Beli Motor Dan Biaya Sekolah Anak

Panen Cabai di Ogan Ilir --

Harga Cabai Naik, Petani Cabai Bisa Beli Motor Dan Biaya Sekolah Anak

OGANILIR.CO-Naiknya harga cabai di Pasaran belakangan ini, termasuk diwilayah Kabupaten Ogan Ilir (OI), tentu membuat para petani cabai sumringah, bisa meraih rezeki

Namun harapan dan keinginan tersebut, tidak semuanya terwujud, kenaikan harga cabai , bukan berarti petani cabai ketiban rezeki, tapi ada factor lainnya yang menyebabkan.

“Memang harga cabai dipasaran saat ini sudah  berkisar Rp 75 ribu perkilogramnya,’’kata Petani Cabai    Rozi  warga Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir  ini Kamis 7 Desember 2023.

BACA JUGA:5 Manfaat Cabai Hijau Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 2 Orang Tua Wajib Tahu

Menurut Rozi, untuk harga cabai yang dibeli langsung dikebun berkisaran berbeda Rp 10 ribu hingga Rp 20 Ribu,’’Jadi harga cabai kita kalau dibeli dikebun Rp berkisar Rp 40 ribu atau Rp 50 ribu perkilogramnya,’’aku Rozi.

Nah yang terjadi saat ini naiknya harga cabai karena prokduksi menurun, akibat banyaknya kebun cabai yang gagal tanam , karena terserang penyakit dengan daunnya keriting, sehingga buah cabai tidak sempat matang (merah),  makanya produksi cabai menurun,’’Inilah penyebab harga cabai naik,’’tuturnya.

Sedangkan saat ini lanjut Rozi, rata-rata petani cabai di Ogan Ilir  ada yang pane nada belum ,”Mungkin berkisaran setengah bulan lagi baru panen, itupun kalau panen biasanya serentak, sehingga dikhawatirkan harga cabai tidak bertahan lama sehingga anjlok kembali, karena produski naik ’’jelasnya .

BACA JUGA:Pedasnya Harga Cabai di Ogan Ilir

Rozi yang memiliki lahan cabai sekitar 1 hektar ini bersebelahan dengan Alamin (55) yang sama-sama tengah menanam cabai merah .

“Kalau lahan milik orang, tidak sewa, cuma menumpang,  setiap 1 hektar lahan biaya menanam cabai butuh sekitar Rp 10 juta untuk membeli mulsa (plastic) sebanyak 6 ball, pupuk,  bibit dan lainnya, masa tanam sekitar 2,5 bulan, dengan masa panen  lebih dari 20 kali, puncak panen diantara panen ke 9,10 dan 11, dengan produksi sekitar 500 pikul atau 1/5 ton diantara panen ke 9,10 dan 11, diluar itu tidak banyak cabainya ’’rinci Rozi dan Alamin.

Dilanjutnya Rozi,  dengan biaya Rp 10 juta , perkiraan bisa meraup uang dari petani cabai berkisaran diatas Rp 50 juta,’’Pernah pada puncak panen harga sampai Rp 80 ribu perkilogram , tapi ya itu tadi, harga naik, tapi produksi turun , makanya jangan berharap bisa meraup uang banyak, tapi bersyukur bisa beli motor dan membiaya keluarga dan menyekolahkan anak,’’ujar Rozi dengan 6 putranya ini (Sid)

Sumber: