Pol PP OKI Kewalahan Tertibkan Warung Remang-Remang

Pol PP OKI  Kewalahan Tertibkan Warung Remang-Remang

Razia Sat Pol PP Pemkab OKI di warung remang-remang Desa Sukapulih. foto: istimewa--

Pol PP OKI  Kewalahan Tertibkan Warung Remang-Remang

KAYUAGUNG, oganilir.co - Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, petugas Sat Pol PP Pemkab Ogan Komering  Ilir (OKI) akan menertibkan minuman dan pegawai tempat hiburan malam berkedok rumah makan,  terutama di Desa Sukapulih dan sekitarnya di Jalintim  dan wilayah Teluk Gelam yang sudah meresahkan warga.

Kepala Sat Pol PP Pemkab OKI Rayendra Abadi melalui Kabid Penegakan Perda Mantiton mengatakan, sebenarnya sudah sering sekali ditertibkan, tapi karena sanksinya ringan, hanya dua  bulan kurungan membuat pemilik hiburan malam ini tak jera melakukannya.

"Ini yang jadi kendala makanya mereka tetap beroperasi," kata Mantiton, Kamis 14 Desember 2023.

Biasanya untuk menekan kegiatan di kawasan itu, pihaknya merazia minuman dan pegawainya. Kalau mereka terjaring pengunjung dan pegawainya diberikan pembinaan dan dipulangkan ke tempat asalnya. Rata-rata pegawai tempat hiburan berasal Bandar Lampung dan Jawa Barat.

BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan, Kejari OKI Musnahkan BB Kasus Tindak Pidana

"Jadi kalau mereka terjaring razia mereka dipulangkan ke sana, tapi nanti ada pendatang baru yang datang ke sini," ujarnya.

Ini tidak bisa dibiarkan karena banyak efeknya. Misalnya mengidap penyakit menular apalagi jika anak muda yang datang ke sana. Bisa jadi mereka menjadi pencandu miras hingga narkoba.

"Meski tidak bisa diberantas, tapi setidaknya dikurangi dengan melakukan razia seperti ini. Tak hanya di Desa Sukapulih dan sekitarnya juga di Lempuing," terangnya.

Terpisah Kepala Desa Sukapulih, Imam mengaku memang sampai saat  banyak warga pendatang yang membangun tempat hiburan hingga warung remang-remang. "Mereka tidak ada yang melapor ke kami," imbuhnya.

BACA JUGA:Pemkab OKI Susun Ranwal RPJPD 2045, ini Harapan Bupati

Dia selaku pemerintah desa minta ditertibkan tempat seperti itu agar masyarakat yang resah bisa lebih tenang karena tempat tersebut kadang dijadikan tempat maksiat. "Kita minta aparat melakukan razia," pungkasnya.

Sumber: