PT PLN Gulirkan Bantuan TJSL Kelompok Jamur Tiram Payakabung Ogan Ilir
Karyawan Budidaya Jamur Tiram Payakabung tengah mengsi media dalam mesin bantuan PLN--
Bantuan lainnya yakni Misting Water Sprinkle dengan 30 titik nozzle, dimana kegunaan mesin ini untuk efisiensi kerja dalam budidaya dan upaya penghematan penggunaan air.
Dengan menggunakan misting water sprinkle dapat menjaga kelembaban dan temperature suhu dalam kumbung jamur sehingga dapat menjaga kualitas pertumbuhan jamur tiram.
“Manfaat mesin ini dapat menghemat penggunaan air untuk penyiraman. Pada saat musim kemarau, setidaknya membutuhkan 4x penyiraman baglog, setelah menggunakan misting water sprinkle cukup 2x penyiraman,’’lanjutnya .
Masih kata Saddam Husein dan Bagus, selain memberikan bantuan , pihaknya juga memberikan pelatihan kepada kelompok Budidaya Jamur Tiram, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.
“Dengan diberikan pelatihan, maka peserta kelompok akan mendapat informasi yang jelas dan tepat, dan mampu meningkatkan keterampilan budidaya jamur tiram, sehingga hasilnya nanti bisa maksimal,’’tuturnya .
Tidak hanya sebatas itu, dengan pelatihan yang diberikan ternyata, peserta mampu mentransfer ilmunya kepada masyarakat lainnya,’’Kelompok budidaya jamur tiram Payakabung mampu menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan budidaya jamur hingga ke Kabupaten Lahat,’’imbuhnya .
Lebih lanjut Sadam dan Bagus, sampai saat ini bantuan investasi yang diberikan oleh PT PLN Indonesia Power ULPL Indralaya sebesar Rp150 juta . Penyerahan diberikan langsung dari perusahaan kepada kelompok mulai pada tahun 2022 berupa kumbung jamur pembesaran dan pelatihan budidaya jamur tiram.
“Dan pada tahun 2023 kami memberikan bantuan berupa mesin press baglog, steamer baglog, dan misting water sprinkle. Pemberian investasi dilakukan secara bertahap dimulai dengan kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas masyarakat terkait proses budidaya jamur tiram dan dilanjutkan dengan pembuatan kumbung pembesaran permanen dan kemudian disusul alat-alat lainnya,’’lanjutnya .
Lalu hasilnya ? setelah mendapatkan bantuan , kelompok budidaya jamur tiram Payakabung mampu meraup keuntungan yang signifikan.
“Saat budidaya jamur tiram dengan penerapan konvensional rata-rata panen jamur tiram dalam sehari hanya 6 kg. Tapi ketika penerapan teknologi mampu menghasilkan panen mencapai 30 – 40 kg per hari. Harga jamur tiram saat ini adalah Rp 18 ribu – Rp 20 ribu perkilogramnya,’’ucap Bagus.
Terakhir kata Bagus, PT PLN Indonesia Power ULPL Indralaya bersama Kelompok Budidaya Jamur Tiram Payakabung akan terus berupa menginovasikan bentuk kebaruan dalam proses budidaya.
Yakni berinovasi dengan memanfaatkan limbah kertas perkantoran sebagai campuran media budidaya jamur tiram. Dimana nantinya dapat mengurangi jumlah timbulan sampah kertas perkantoran dan dapat menghemat penggunaan serbuk kayu, sehingga terjadi penghematan pada ongkos produksi.
Terpisah Ketua Kelompok Budidaya Jamur Tiram Payakabung, Eko Supandi ketika dihubungi secara terpisah kepada wartawan oganilir.disway.id mengatakan, budidaya jamur tiram Payakabung berkat upaya perhatian PT PLN Indonesia Power ULPL dalam melaksanakan programnya yakni TJLS, terus mengalami perkembangan.
“Kami merasa bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dan kepedulian PT PLN Indonesia Power ULPL yang telah melaksanakan programnya melalui TJLS, sehingga budidaya jamur tiram yang selama ini dilakukan secara konvensional, kini sudah menggunakan teknologi, hasilnya luar biasa, produksi meningkat, efisien waktu dan tenaga kerja,’’katanya .
Tidak hanya sebatas itu saja, pihaknya saat ini terus berinovasi untuk mengurangi limbah dari budidaya jamur tiram,’’Sejauh ini baglog yang sudah tidak produksi setelah digunakan selama 120 hari, bisa digunakan menjadi pupuk, dan kedepan akan kita jadikan briket ,’’tutupnya (Sardinan Delisep)
Sumber: