Bela Palestina, Yaman Serang Kapal Tanker 3 Negara

Bela Palestina, Yaman Serang Kapal Tanker 3 Negara

Yahya Saree.--

Bela Palestina, Yaman Serang Kapal Tanker 3 Negara

SANAA, oganilir.co - Bentuk protes Yaman dan Pejuang Houthi terhadap genosida  Israel di Palestina, dilakukan dengan melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal milik AS, Inggris, dan Israel. 

Baru-baru ini Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree memuat pernyataannya dalam video press resmi Militer Yaman terkait penyerangan kapal Inggris di teluk Aden, Yaman.

Dilansir dari SABA 28 Januari 2024, Angkatan bersenjata Yaman mengumumkan penargetan kapal tanker minyak milik Inggris di Teluk Aden dengan rudal angkatan laut yang sesuai.

Yahya Saree menjelaskan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin bahwa Angkatan Laut melakukan operasi penargetan terhadap kapal Tanker Minyak Inggris ‘Marlin Luanda pada 26 Januari sehari setelah menyerang kapal militer Amerika.

BACA JUGA:Luar Biasa, Media Asing Soroti Lautan Manusia Aksi Bela Palestina di Monas

Yahya Saree menyatakan bahwa serangan dilakukan dengan beberapa rudal balistik yang mumpuni dan berhasil mengenai kapal tanker minyak Inggris tersebut dan membuatnya terbakar.

Serangan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan mereka terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan untuk memastikan respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman.

Yahya Saree menegaskan bahwa, Angkatan Bersenjata Yaman dan Pejuang Houthi akan terus mencegah navigasi menuju Israel atau pelabuhan Palestina yang diambil alih Israel baik itu di Laut Merah ataupun Laut Arab.

Pemblokiran Navigasi ini akan berlangsung sampai agresi Israel berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza selesai, Tegas Yahya Sare’e dalam pernyataan tersebut.

BACA JUGA:Refleksi Akhir Tahun, Pemkab Banyuasin Galang Dana untuk Palestina, ini Jumlahnya

Yahya Saree juga menegaskan bahwa serangan Angkatan Bersenjata Yaman berdasarkan prosedur militer. Serangan ini dalam rangka pemenuhan hak Yaman untuk membela Palestina.

Pada 16 Januari 2024 yang lalu, Kementerian Luar Negeri menghimbau perusahaan pelayaran maritim yang melalui jalur Laut Merah tetap melanjutkan operasinya secara normal selama tidak menuju ke Israel atau pelabuhan Palestina yang diduduki.

Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, yang salinannya diterima oleh Kantor Berita Yaman (Saba), bahwa pasukan angkatan laut Yaman membatasi operasi militer mereka pada kapal-kapal milik Israel atau kapal-kapal yang menuju ke wilayah Palestina yang diambil alih Israel.

Sumber: