Terpidana Anak Gantung Diri di Dalam Sel Khusus, Sengaja Dipisahkan dari Napi Lain karena Kena Penyakit TBC

Terpidana Anak Gantung Diri di Dalam Sel Khusus, Sengaja Dipisahkan dari Napi Lain karena Kena Penyakit TBC

Petugas LPKA Kelas I Palembang dan polisi, evakuasi jenazah andikpas yang gantung diri untuk dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang, pagi kemarin. foto: alfery/koran.sumeks/OGANILIR.CO.--

Pihak LPKA Kelas 1 Palembang lalu menghubungi Polsek Ilir Barat (IB) I Palembang, melaporkan kejadian bunuh diri tersebut.

Tak lama datang Kapolsek IB I Kompol Rian Suhendi SPT SIK, bersama anggotanya, dan petugas Identifikasi Polrestabes Palembang. 

“Dari hasil Olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa telah terjadi tindak kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kompol Rian Suhendi.

BACA JUGA:Pique Pensiun, Carles Puyol Ungkap Kagetnya di Twitter: Hanya Sedikit yang Membela Jersey Barca seperti Anda

Meski begitu, jasad korban tetap dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum. 

Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarganya. Korban diketahui merupakan warga Rumah Susun (Rusun), Palembang.

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Sumsel, Bambang Hariyanto, menerangkan, Andikpas tersebut terpidana yang telah divonis dan menjalani 10 bulan hukuman penjara. Kasusnya pencurian ponsel. 

BACA JUGA:Pique Pensiun, Carles Puyol Ungkap Kagetnya di Twitter: Hanya Sedikit yang Membela Jersey Barca seperti Anda

Sebelumnya, Andikpas tersebut sudah diperiksa tim dokter karena mengeluh sakit.

”Setelah didiagnosis, ternyata mengidap TBC. Karena penyakit menular, diisolasi dalam sel khusus. Dipisahkan dengan tahanan lainnya, sejak 11 Oktober 2022. Kami turut berduka cita,” ucapnya. (kms/air/ce1)

Sumber: