Suka Duka Dokter dan Petugas Medis di Sumsel Bertemu Pasien, Berteman Lumpur dan Tak Jarang Ada yang Ngutang

Suka Duka Dokter dan Petugas Medis di Sumsel Bertemu Pasien, Berteman Lumpur dan Tak Jarang Ada yang Ngutang

Suka duka dokter dan petugas medis di Sumsel bertemu pasien berteman lumpur dan tak jarang ada yang ngutang. foto: source/OGANILIR.CO.--

BACA JUGA:Salat Istighotsah, Komandan WSBK Mandalika Tidak Gunakan Jasa Pawang Hujan, Pihaknya Lebih Percaya Allah SWT

Salah satu perjuangan adalah ketika dirinya bertugas melewati jalan dari desa Tanjung Bulan menuju Sukananti.

Itu di kecamatan Rambang Kuang yang jalannya rusak parah.

“Kalau sedang hujan, jalannya hancur lalu diratakan dengan alat berat, tapi belum diaspal,” terangnya. 

Kalau kemarau jalannya tanah berdebu. Jika hujan sangat memprihatinkan becek dan sulit dilewati kendaraan. 

BACA JUGA:Kades Tanjung Kerang Muba Laporkan Warganya yang Jadi Pengedar Narkoba, Polisi Gerak Cepat Langsung Ditangkap

Sehingga harus jalan kaki melewati di sepanjang jalan perusahaan yang dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan.

“Demi menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) tetap harus semangat menjalankan tugas".

Jika terlambat menangani pasien khususnya ibu melahirkan menuju RS, risikonya sangatlah fatal.

Masyarakat desa Sukananti yang hendak berobat biasanya mengandalkan satu orang bidan desa.

BACA JUGA:Penambang Emas Muratara Membuat Sungai Jadi Keruh, Jika Ada Razia Air Kembali Normal tapi Sayang Itu Tak Lama

Sementara untuk dokter, hanya tersedia di puskesmas dengan jadwal tertentu

Jika harus dirujuk ke rumah sakit, masyarakat cenderung lebih memilih untuk berobat ke kabupaten Prabumulih. 

Mengingat kondisi jalan akses yang jauh lebih baik dengan waktu tempuh 1 jam melewati jalan aspal. 

‘Ketimbang menuju RSUD Ogan Ilir dengan kondisi jalan rusak dan waktu tempuh yang lebih lama,” katanya.

Sumber: