Suka Duka Dokter dan Petugas Medis di Sumsel Bertemu Pasien, Berteman Lumpur dan Tak Jarang Ada yang Ngutang

Suka duka dokter dan petugas medis di Sumsel bertemu pasien berteman lumpur dan tak jarang ada yang ngutang. foto: source/OGANILIR.CO.--
Selain itu, tidak semua masyarakat di pelosok mempunyai biaya yang cukup untuk membayar biaya pengobatan.
Masyarakat banyak bergantung dari hasil perputaran getah karet setiap dua minggu sekali.
“Jadi banyak warga yang kalau melahirkan terpaksa berutang dulu,” ungkapnya.
Kesejahteraan bidan desa juga masih jauh di bawah rata-rata dengan insentif sekitar Rp200 ribu per bulan.
Serta terkait komunikasi pun tergolong sulit, susahnya sinyal dan jaringan telepon maupun internet.
Di OKI, ada dr Dewi Zartika yang merupakan dokter umum di Puskesmas Rantau Durian Kecamatan Lempuing Jaya.
Dia mengaku selama bertugas disana yang menjadi kendala adalah akses ke rumah warga.
“Sekarang sudah agak mendingan di bandingkan dulu, jalan sudah banyak diperbaiki," ungkapnya.
Biasanya, dia melakukan home visit ke desa-desa.
“Banyak juga yang tidak menggunakan BPJS Kesehatan jadi mereka bayar mandiri,” tukasnya. (dik/zul/uni/qda)
Sumber: