Sawit-Karet Murah, Yuk Berkebun Tumpang Sari

Sawit-Karet Murah, Yuk Berkebun Tumpang Sari

Lahan tumpang sari petani sawit di Kabupaten Muratara.--

Sawit-Karet Murah, Yuk Berkebun Tumpang Sari

MURATARA, oganilir.co - Pemerintah Kabupaten Muratara terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pertanian dengan sistem tumpang sari. Pasalnya, saat ini sistem tumpang sari sangat menjanjikan dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya di wilayah Muratara.

Hampir 80 persen warga di Kabupaten Muratara merupakan petani karet dan petani sawit. Namun harga kedua komoditas ini sering mengalami penurunan harga sehingga, tidak memungkinan menopang perkonomian warga.

Imam, salah satu petani tumpang sari binaan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, mengaku sangat terbantu dengan program pertanian dari Pemkab Muratara.

"Kami dibantu alat untuk pengolahan lahan secara gratis. Sekarang siapa saja yang mau buka lahan tinggal diusulkan, dan nanti langsung dibantu pemerintah pakai alat berat secara langsung tanpa biaya," kata Imam, Kamis 21 Maret 2024.

BACA JUGA:Pengelola Kebun Binatang di India Disidang Karena Memberikan 2 Nama Singa

Dia mengaku saat ini mengembangkan cabai merah di lahan perkebunan kelapa sawit. "Pakai tumpang sari mas, sebelum sawitnya besar, saya garap untuk kebun cabai. Untuk cabai bisa panen sampai 15 kali dalam satu kali masa tanam," ujarnya.

Sebelum sawit manghasilkan buah, dia mengaku tidak lagi menunggu hingga 3-4 tahun untuk mendapatkan hasil dari kebunnya. "Sekarang panen terus, tapi panen cabai dulu. Sambil menunggu sawitnya besar dan berbuah," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara Ade Mairi mengungkapkan, saat ini pemkab tengah menggalakkan pertanjan sistem tumpang sari. Pihaknya ingin melakukan advokasi ke masyarakat, jika semua lahan pertanian seperti perkebunan sawit, perkebunan karet, dan lahan terlantar itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan sumber ekonomi.

BACA JUGA:Kontribusi dan Tren Komoditas Dapat Berikan Solusi Masalah Perkebunan

Bisa dengan sistem tumpang sari cabai merah, semangka, jagung, bawang merah dan lain lain. Karena produk komuditas holtikuktura ini, sangat menjanjikan sebagai penghasilan tambahan bagi para petani," jelas Ade Mairi.

Ade Mairi menyatakan, dari petani yang menjadi binaan Dinas Pertanian dan perkebunan, saat ini sudah mulai banyak petani yang menerapkan sistem tumpang sari di lahan perkebunan sawit dan karet.

"Alhamdulillah banyak petani binaan kita sukses dengan sistem tumpang sari. Jadi dulu ada stigma, lahan perkebunan karet atau kepala sawit itu gersang tidak bisa ditanami dengan tanaman lain," ujarnya.

Namun setelah dilakukan pembinaan dalam penggarapan dan pengolahan lahan pertanian. Otomatis stigma itu sudah mulai memudar, dan mulai banyak petani di Muratara yang berhasil dan sukses mengembangkan sistem pertanian tumpang sari.

Sumber: