Jelang Lebaran, Harga Cabai-Bawang Merah Melonjak di Palembang

Jelang Lebaran, Harga Cabai-Bawang Merah Melonjak di Palembang

Cabai merah, foto: dendi romi/oganilir.co--

Jelang Lebaran, Harga Cabai-Bawang Merah Melonjak di Palembang

PALEMBANG, oganilir.co - Harga bawang merah dan cabai yang sempat anjlok beberapa pekan lalu, menjelang Hari Raya Idulfitri

1445 Hijriah di Palembang, melonjak. Bawang merah yang sebelumnya dijual Rp32 ribu per kg naik menjadi Rp70 ribu per kg.

Begitu juga dengan harga cabai merah yang dijual dengan harga Rp35 ribu per kg, naik menjadi Rp110 ribu per kg.

Pantauan oganilir.co di Pasar Alang-Alang Lebar, Ahad 7 April, harga bawang merah dan cabai merah mengalami kenaikan signifikan. Cabai merah yang biasa dijual hanya Rp35 ribu per kg, naik tajam menjadi Rp110 ribu per kg. Kendati harga cabai merah dan bawang merah melambung tinggi, namun pengunjung masih membeli dua komoditas tersebut.

BACA JUGA:Cabai Merah Langka di Palembang, Harga Melonjak

"Cabe samo bawang merah ini kito butuh, berapo pun hargonyo tetap nak dibeli," kata Leni, salah satu ibu rumah tangga.

Sugi, salah satu pedagang bawang mengatakan bahwa naiknya harga bawang merah terjadi sejak tiga hari terakhir. Sebelumnya, dia menjual bawang merah hanya Rp32 ribu per kg. Modal awalnya memang besar, karena itu dirinya menjual dengan harga tinggi.

"Baru tigo hari ini hargo bawang merah naik. Naiknyo dari agen," ujar Sugi. 

Sementara itu, tiga hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, aktivitas di Pasar Tradisional Alang-Alang Lebar dipadati pengunjung. Seluruh pedagang yang menjual ayam, ikan, sayur, sembako, bumbu, dan aneka dagangan lainnya dipenuhi pengunjung. Ibu rumah tangga membeli kebutuhan pokok untuk dimasak menjelang atau setelah Lebaran.

BACA JUGA:Harga Cabai Naik, Petani Cabai Bisa Beli Motor Dan Biaya Sekolah Anak

Dari beberapa kios atau los milik pedagang, yang paling ramai adalah los pedagang bumbu. Ibu rumah tangga yang akan membeli bumbu harus rela antre mencepai 10 menit menunggu giliran dilayani. 

 

Sumber: