Truk Angkut Solar Terbakar di Proyek Tol Kapalbetung, Sambar 3 Motor, 17 Tandon Minyak, Pos Jaga dan Warkop

Terbakarnya dump truk pengangkut solar di lokasi proyek jalan tol Palembang-Betung, Senin, 21 November 2022. foto: dokumen/oganilir.co--
BANYUASIN, OGANILIR.CO – Insiden kebakaran sebelumnya terjadi di Kabupaten Banyuasin, Senin, 21 November 2022 siang.
Dump truk pengangkut solar, ludes terbakar dekat lokasi pembangunan jalan tol Palembang-Betung, wilayah STA 92, Dusun Keranji, Kelurahan Seterio, Kecamatan Banyuasin III, Sumatera Selatan.
Satu pegawai atas nama Ade (23), tersambar api hingga mengalami luka bakar melepuh. Informasinya, Ade bertugas sebagai operator minyak. Sedang melaksanakan penyedotan minyak solar dari penampungan, ke dump truk fuso tersebut.
Guna didistribusikan solar tersebut ke alat berat dan lainnya di lokasi proyek jalan tol Palembang-Betung.
Di saat sedang menyedot solar dari tempat penampungan BBM, diduga terjadi percikan api berasal dari mesin genset.
Ade terkejut, langsung berlari mengambil racun api untuk memadamkan api. Tapi gagal, api semakin membesar dan menyambar tubuhnya. Tak hanya itu, mesin genset pun meledak.
Api semakin membesar, menyambar tangki dump truk dan tedmon penampungan BBM. Pegawai lainnya lari menyelamatkan diri, sebagian lain memadamkan api di tubuh korban. Baru korban dibawa ke rumah sakit. “Iya benar, kejadiannya Senin, ” kata Santo, Plt Camat Banyuasin III.
Dua mobil pemadam kebakaran (damkar) Banyuasin datang ke lokasi kejadian. Api baru berhasil dipadamkan tiga jam kemudian.
Yang ludes terbakar, dump truck, 5.000 liter solar, pos jaga beserta isinya, tiga sepeda motor, 17 tandon minyak, dan warung kopi, “Pegawai yang alami luka bakar, sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit,” tambah Santo.
Rumah milik Oktasari (36), di LK II, RT 04, Kelurahan Tanjung Raja Timur, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), ludes terbakar, Senin (21/11).
Berikut seisi barang di dalam rumah, dari kejadian sekitar pukul 18.30 WIB.
Sementara Oktasari (36), sedang bekerja sebagai TKI di luar negeri. Menurut ibunya, Emi (56), api pertama kali terlihat di kamar depan.
Sumber: