Menkes Ungkap Penyebab Kekurangan Dokter Spesialis di Indonesia

Menkes Ungkap Penyebab Kekurangan Dokter Spesialis di Indonesia

Ilustrasi.--

Menkes Ungkap Penyebab Kekurangan Dokter Spesialis di Indonesia

JAKARTA, oganilir.co - Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan mengatasi kekurangan dokter spesialis. Kementerian yang dipimpin Budi Gunadi Sadikin ini melakukan perubahan sistem pendidikan dokter spesialis menjadi 'hospital based' dalam mengatasi kekurangan jumlah tenaga dokter spesialis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pendidikan dokter spesialis 'hospital based' merupakan pendidikan dokter spesialis yang dilakukan dalam bentuk kerja sama antara rumah sakit pendidikan utama dengan kolegium.

"Kenapa kita lakukan ini karena kita sudah hampir 80 tahun Indonesia merdeka (dokter) spesialis kita itu jauh dari cukup. Saya bagi-bagi alat kesehatan, hampir tidak ada kabupaten/kota yang lengkap dokter spesialisnya. Dan untuk mengisi dokter spesialis itu butuh waktu antara 15 sampai 20 tahun. Ada kekurangan yang sangat masif walaupun kita sudah 80 tahun merdeka terhadap jumlah tenaga dokter spesialis ini," kata Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Kerja Kesehatan Nasional Kemenkes RI, Rabu 24 April 2024.

BACA JUGA:Kasus Dokter Cabuli Istri Pasien di Palembang Berakhir Damai, ini Nilainya

Menurut dia, kekurangan dokter spesialis mempengaruhi pelayanan kesehatan ke masyarakat. Dia juga  mengeluh, banyak alat medis yang dikirim daerah, namun justru tidak ada dokter spesialis yang mengoperasikan.

Penyebab kekurangan tenaga dokter spesialis, karena pendidikan dokter yang mahal, sulit untuk masuk pendidikan kedokteran, dan sedikit sarana pendidikan kedokterannya.

Sistem pendidikan kedokteran dokter spesialis di Indonesia sekarang ini, sangat berbeda dibanding dengan negara lain yang masih bisa berpraktik dan mendapatkan gaji meski pesertanya masih dalam proses pendidikan (dokter spesialis).

"Sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia, mungkin satu-satunya di dunia, itu yang harus berhenti dulu jadi dokter. Melamar ke perguruan tinggi, bayar uang kuliah selama empat tahun, enggak ada income, begitu lulus baru bisa kerja lagi," imbuhnya.

BACA JUGA:Dokter Ilmuwan ini Mualaf Setelah Ikut Penelitian Mumi Firaun

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo membuka pertemuan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten (24 April 2024). Rakerkesnas mengusung tema "Transformasi Kesehatan: Melesat Menuju Indonesia Emas' ini akan berlangsung hingga (25 April 2024).

Rakerkesnas dihadiri oleh perwakilan seluruh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, RSUD, Bappeda provinsi/kabupaten/kota, UPT Kemenkes, perwakilan kementerian/lembaga, dan para mitra pembangunan kesehatan.

Sumber: