Fenomena Lahan Pertanian di Palembang Berkurang, Banyak Jadi Perumahan, Petani Tergiur Tawaran Pengembang

Fenomena Lahan Pertanian di Palembang Berkurang, Banyak Jadi Perumahan, Petani Tergiur Tawaran Pengembang

Salah satu lahan pertanian di kawasan Pulokerto Gandus dimanfaatkan warga untuk menjadi spot wisata. foto: budiman/koransumeks/oganilir.co--

PALEMBANG, OGANILIR.CO – Sebagai ibu kota di Provinsi  Sumsel. Kota Palembang memang tak mengandalkan sektor pertanian.  Imbasnya, setiap tahun luasan lahan pertanian di metropolis  selalu saja berkurang.

“Setidaknya 10 persen lahan pertanian berkurang di Palembang setiap tahunnya. Karena alih fungsi lahan ini jadi perumahan. Hal ini jadi salah satu dari persoalan bidang pertanian yang ada di Kota Palembang,” kata  Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Ir Mirza Antoni MSi PhD.

Alasan berkurang itu karena ekonomi. Petani lebih memilih untuk menjual lahannya secara kavlingan karena bernilai lebih tinggi, dibandingkan dengan menggarap lahan tersebut menjadi petani.  

BACA JUGA:Wanita Rambut Pendek Nangis di Rumah Sambo Diungkap Bharada E, Kamaruddin Tegaskan: Itulah si Cantik

“Memang kalau dari sisi lokasi, Palembang ini bukan daerah sentra produksi,tapi sentra konsumi,” katanya.

Tapi, Walau bukan daerah penghasil Palembang juga dapat mengembangkan untuk ketahanan pangan dengan sistem urban farming, dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah atau dengan pola hidroponik.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang, Sayuti, mengatakan, terkait dengan alih fungsi lahan pertanian, katanya. Memang tak dapat dipungkiri. 

BACA JUGA:Inggris Cukur Habis Senegal 3-0, Benteng Afrika Gampang Bobol, Bukayo Saka Tambah Derita Singa dari Teranga

Karena tawaran-tawaran dari pengembang ini begitu luar biasa menggiurkan. “Makanya, kita tetap mempertahankan dengan meningkatkan produktivitas hasilnya. Walaupun memang tidak signifikan,” katanya.

Nah, adapun lahan pertanian di Palembang saat ini seluas 3.409 hektare. Yang banyak tersebar di daerah, seperti Kertapati, Gandus, dan Sematang Borang.

“Kalau berdasarkan RT/RW jangka waktu 20 tahun ke depan di untuk rencana pembangunan jangka panjang lahan sawah Palembang hanya 1.014 hektare,” pungkasnya. (tin)

 

Sumber: