DPR Usul Kurikulum Bencana Dimasukkan Dalam Revisi RUU Sisdiknas, Materinya Sedang Digodok Kemendikbud Ristek

DPR Usul Kurikulum Bencana Dimasukkan Dalam Revisi RUU Sisdiknas, Materinya Sedang Digodok Kemendikbud Ristek

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. foto: source dpr --

JAKARTA, OGANILIR.CO - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi intensitas bencana yang cukup tinggi.

Syaiful Huda mengusulkan agar kurikulum bencana dimasukan dalam revisi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).

Indonesia, katanya, berada di kawasan cincin api (ring of fire). Sehingga, hal itu memicu potensi gempa bumi, meletusnya gunung berapi, hingga tsunami merupakan fakta alam yang tidak bisa dihindari.

RUU itu sedang dibahas bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

BACA JUGA:Mantan Napi Status Merah, Agus Sujatno Pernah Dipenjara 4 Tahun Kasus Sama, Peristiwa bom Cicendo

“Kami menilai sudah saatnya Kurikulum Bencana ini menjadi bagian dari penting dari revisi RUU Sisdiknas yang saat ini digodok Kemendikbud Ristek,” ujar Syaiful Huda dalam keterangannya dikutip laman DPR RI, Rabu, 7 Desember 2022.

“Dengan demikian upaya untuk mengurangi korban jiwa dan materi dalam setiap bencana bisa diwujudkan,” tambahnya

“BMKG mencatat sejak tahun 2008 hingga tahun 2015, tercatat rata-rata kejadian gempa bumi sekitar 6.000 kejadian dalam setahun. Kemudian, pada tahun 2018 meningkat menjadi 11.920 kali dan pada tahun 2019 tercatat sekitar 11.588 kali kejadian. Setelah turun di 2020, di 2021 ada lompatan intensitas kejadian. Dan baru saja kita menjumpai fakta pahit bagaimana gempa Cianjur menimbulkan ratusan korban jiwa,” jelas Politisi Fraksi PKB itu.

BACA JUGA:Mantan Napi Status Merah, Agus Sujatno Pernah Dipenjara 4 Tahun Kasus Sama, Peristiwa bom Cicendo

Meski begitu, ironisnya tak sedikit dari korban jiwa tersebut adalah para peserta didik.

Dalam laporan Pemkab Cianjur disebutkan bahwa setidaknya ada 42 siswa dan 10 guru di level PAUD hingga sekolah menengah pertama yang menjadi korban meninggal saat gempa Cianjur itu.

Jumlah ini masih belum termasuk kemungkinan siswa SMA/SMK yang jadi korban. 

Jadi, saya merasa fakta ini harus disikapi secara serius dengan memasukkan kurikulum bencana dalam RUU Sisdiknas,” ungkap politisi asal Jawa Barat ini.

BACA JUGA:Kronologi Aipda Sofyan Selamatkan Temannya Sedang Apel di Polsek Astanaanyar Hingga Banyak Korban Selamat

Sumber: