Terkepung Api, Kakek 72 Meregang Nyawa di Lahan Sendiri

Terkepung Api, Kakek 72 Meregang Nyawa di Lahan Sendiri

Petugas tengah melakukan identifikasi korban terbakar --

Terkepung Api, Kakek 72 Meregang Nyawa di Lahan Sendiri 

OGANILIR.CO-MURATARA-Malang nian nasib dialami H Muhadi, kakek berusia 72 tahun harus berakhir hidupnya dengan kondisi terbakar habis

Dia berusaha keluar dari kepungan api, namun usianya yang sudah tua renta tak mampu keluar dari amukan api hingga meregang nyawa.

Warga Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung Muratara ini tewas, saat membakar lahannya sendiri untuk membuka kebun sawit, namun api yang membakar makin berkobar dan tidak mampu dikendalikan hanya seorang sendiri.

BACA JUGA:6 Turis di Thailand Tewas Diracun, ini Penjelasan Pihak Kepolisian

Korban diketahui tewas setelah saksi Warsito (57 tahun) dan saksi Yusup (37 tahun) yang bersebelahan kebun sawit dengan korban curiga keberadaan korban.

“Saya curiga, biasanya korban mengajak pulang bersama untuk sholat dzuhur. Saya lihat asap di kebun korban, perasaan saya jadi tidak enak. Saya datangi kebunnya bersama saksi Yusup. Disitu saya temukan korban sudah tergeletak ditengah tengah kebun yang terbakar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya

Warsito mengisahkan dihari Rabu 17 Juli 2024 tersebut sekitar jam 07.00 pagi, korban berangkat kekebunnya di Desa Bumi Makmur, Nibung Kabupaten Muratara dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa bibit kelapa sawit. Siang harinya sekitar jam 12, kebiasaan saksi Warsito menunggu korban yang selalu mengajaknya pulang untuk sholat dzuhur.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Sumsel Hari ini Kamis 18 Juli 2024

“Kebiasaan korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit kemudian. Akibat terpaan angin, kemudian api meluas dan melebar. Korban sudah sering sering mengalami sakit sesak nafas, diduga terkepung api dan kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman api sendirian,” imbuhnya.

Hasil pengecekan petugas Polres Muratara, Ipda Hermansyah dan tim yang mendatangi lokasi diperkirakan luas lahan terbakar 1/2 hektar sudah kondisi api padam, petugas mengamankan barang bukti celana korban kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning dan sepeda motor yang digunakan korban.

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani Sik MH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menghimbau masyarakat memiliki kesadaran agar tidak memanfaatkan musim kemarau untuk membuka lahan/kebun dengan cara membakar. 

BACA JUGA:REFLEKSI, Mewarnai Gaya MPLS di SMAN 1 Indralaya Ogan Ilir

“Lahan yang kering, udara panas dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan sehingga berpotensi meluas dan ini membahayakan, merugikan banyak pihak. Kita sangat sayangkan kejiadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

Sumber: