Ibadah Natal di Sumatera Selatan Berjalan Lancar, Sederhana, Pengamanan dan Protokol Kesehatan Ketat

Ibadah Natal di Sumatera Selatan Berjalan Lancar, Sederhana, Pengamanan dan Protokol Kesehatan Ketat

Mall di Palembang dengan dekorasi khas natal. foto: evan zumarli/koransumeks/oganilir.co--

BACA JUGA:Ini Penjelasan Kapuspen TNI Terkait Kronologi Mobil Pajero Brigjen TNI Eko Ditimpa Truk Muatan Pasir di Depok

”Jamaah diminta bawa Al- kitab saja. Jangan bawa tas yang mencurigakan,” tegasnya. Terbatasnya ruang parkir di gereja. Pihaknya telah menghimbau jamaah, untuk pakai grab ke gereja.

Tak hanya di Palembang. Di daerah lain Yang ada di Sumsel juga demikian. Seperti  di Desa Muara Tiku, Kevamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, gelar acara selama dua hari.  

Pendeta, Sepriwandi Saogo yang bertugas di rumah ibadah Desa Muara Tiku mengatakan, perayaan natal akan  dilakukan secara sederhana bersama umat naarani di Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya. 

Acara di laksanakan malam natal 24 desember dan ibadah Minggu 25 desember,” katanya.

BACA JUGA:Masih Diburu, Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Indragiri Hulu Riau, Polisi Sudah Kantongi Hasil Visum

Dia menjelaskan, ada dua tema yang berbeda yang mereka angkat. Di malam natal mereka mengusung tema dia melawat umatnya, (Lukas 1:67-80) dan di hari minggu mengusung tema kesukaan besar untuk seluruh bangsa (Lukas 2: 8-20). 

Pihaknya berpesan, agar seluruh umat nasrani yang merayakan natal, agar selalu mengingat kesucian dan kelahiran yesus kristus. Esensi kelahiran yesus merupakan simbol kesederhanaan yang menyucikan dan menghapuskan dosa dosa umat di dunia. 

“Perayaan Natal, merupakan kelahiran yesus, dan menjadi simbol kesederhanaan, sudah tentu harus diteladani seluruh umat Nasrani,” ucapnya.

Menurutnya, kesederhanaan itu bisa diwujudkan dengan solidaritas. 

BACA JUGA:Ini Penjelasan Kapuspen TNI Terkait Kronologi Mobil Pajero Brigjen TNI Eko Ditimpa Truk Muatan Pasir di Depok

“Solidaritas umat kristiani terhadap sesama, dan semangat berbagi terhadap sesama. Biasanya setelah kami gelar acara, akan ada acara gelar santap bersama seperti jamuan untuk bersama,”  ujarnya.

Di Lubuklinggau, Pimpinan Umat Katolik Lubuklinggau, Pastor Vian Darma mengatakan,  sudah berkoordinsi dengan gereja di Lubuklinggau. 

Yang memang setiap gereja sudah memiliki panitia tersendiri untuk mengkoordinir kegiatan perayaan natal.  

“Kami juga menghimbau setiap jamaat untuk tetap protokol kesehatan, karena sesuai dengan edaran Menteri Agama dalam surat terbaru agar dalam perayaan natal agar mengedepankan protokol kesehatan. Kami sudah mensosilisasikan itu,” katanya.

Sumber: