Gerakan Mahasiswa Menuju Keemasan Indonesia, Tolak Sistem Proporsional Tertutup Bisa Rebut Kedaulatan Rakyat

Gerakan Mahasiswa Menuju Keemasan Indonesia, Tolak Sistem Proporsional Tertutup Bisa Rebut Kedaulatan Rakyat

Gerakan mahasiswa menuju keemasan Indonesia tolak sistem proporsional tertutup, bisa rebut kedaulatan rakyat. foto: ilustrasi jpg/oganilir.co--

Menurut Zulhas, penerapan sistem proporsional tertutup pada pemilu merupakan wujud kemunduran.

Dalam upaya penyelenggaraan pesta demokrasi yang semakin baik. 

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

BACA JUGA:Heboh, 276 Orang Berebut Tiga Kursi Anggota Pengawas Pemilu 16 Kecamatan di Ogan Ilir 

“Demokrasi kita sudah lima kali pemilu, mestinya semakin hari semakin membaik,” katanya.

“Bukan mundur lagi dan tahapan-tahapan pemilu sudah berjalan,” ujarnya.

Sikap PAN itu sejalan dengan sikap tujuh partai politik yang ada di parlemen.

Yaitu Golkar, PKB, Partai Demokrat, PPP, Partai NasDem, PKS, dan Gerindra.

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

BACA JUGA:Heboh, 276 Orang Berebut Tiga Kursi Anggota Pengawas Pemilu 16 Kecamatan di Ogan Ilir 

Dalam kesempatan sama, Zulhas juga menyampaikan terima kasih kepada Partai Golkar.

Yang telah mengambil inisiatif menggelar pertemuan delapan pimpinan partai politik.

Untuk menyatakan sikap bersama terkait sistem proporsional tertutup dalam pemilu. 

“Alhamdulillah, 8 partai setuju dengan sistem pemilu terbuka dan menolak sistem tertutup,” ucap Zulhas.

BACA JUGA:Usai Geledah Bawaslu, Kejari Ogan Ilir Periksa 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Badan Pengawas Pemilu 

Sumber: