Tol Palembang- Jambi Rampung Tahun 2026

Tol Palembang- Jambi Rampung Tahun 2026

Tol Palembang Jambi--

“Kami memastikan pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, sehingga dampaknya terasa langsung bagi masyarakat,” tambah Adjib.

Kehadiran rest area di sepanjang jalan tol akan menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM. 

Hingga lebih dari 70% ruang di rest area akan dialokasikan untuk pelaku usaha kecil dan menengah. 

BACA JUGA:Liga Champions Asia: Al Nassr Menang 3-1 Atas Al Gharafa, Ronaldo Ciptakan Brace

Hal ini membuka peluang bagi produk lokal, seperti kerajinan khas, makanan tradisional dan produk 

pertanian olahan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan meningkatnya mobilitas, potensi kunjungan ke UMKM lokal diperkirakan akan naik hingga 50%. 

Selain manfaat ekonomi, proyek ini juga dilengkapi dengan infrastruktur canggih seperti Jembatan Balance Cantilever di Sungai Musi yang dilengkapi modul Structure Health Monitoring System (SHMS), hal ini berguna untuk memonito kesehatan struktur jembatan, memantau perubahan kekuatan struktur akibat beban yang bekerja secara real time baik saat proses konstruksi hingga masa operasional.

Jembatan ini dirancang tidak hanya sebagai penghubung, tetapi juga ikon baru kemajuan infrastruktur di Sumatra.

BACA JUGA:Kejurnas Tenis Meja PB PTMSI-Pengprov PTMSI Sumbar: Nomor Beregu Duo Banyak Peminat

Hutama Karya memastikan pembangunan dilakukan dengan teknologi terkini, seperti digital 

construction, untuk mempercepat proses dan menjaga kualitas. Strategi ini memungkinkan pengerjaan lebih efisien sekaligus memastikan standar keamanan yang tinggi. 

BACA JUGA:Kejurnas Tenis Meja PB PTMSI-Pengprov PTMSI Sumbar: Nomor Beregu Duo Banyak Peminat

Ketika rampung, JTTS akan memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Jambi hingga lebih dari separuh waktu perjalanan saat ini. Dari sebelumnya 5-6 jam, perjalanan dapat ditempuh dalam 2-2,5 

jam saja. Selain itu, kemudahan akses ini juga mendukung pemerataan pendidikan, kesehatan, dan 

layanan publik didaerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau; serta meningkatkan efisiensi logistik dan distribusi hasil pertanian seperti karet, kelapa sawit, hingga komoditas unggulan Sumatra lainnya, untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.

Sumber: