Jaga Marwah Demokrasi Unsri, Ratusan Mahasiswa Tolak Sistem Pemilihan BEM yang Ditetapkan Wakil Rektor 3

Jaga Marwah Demokrasi Unsri, Ratusan Mahasiswa Tolak Sistem Pemilihan BEM yang Ditetapkan Wakil Rektor 3

Mahasiswa Unsri ingin duduk bersama dengan Warek III Unsri untuk membahas sistem pemilihan BEM. foto: ist/oganilir.co.--

Hal ini membatasi hak mahasiswa yang ingin mencalonkan diri.

BACA JUGA:Surat Penolakan Pemilihan Ketua BEM Unsri Dilayangkan, Lagi Lagi Mahasiswa Gagal Temui WR III

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Banyak yang Lulus Cumlaude, Rata-rata Selesai 7 Semester, Kalau Sampai 9 Semester Sudah Malu 

3. Pemungutan suara secara online. Universitas Sriwijaya saat ini telah melaksanakan perkuliahan secara luring, namun Pemira dilakukan secara online. 

Ditambah lagi, sistem keamanan aplikasi/web pemungutan suara ini rawan disalahgunakan.

4. Hilangnya one man, one vote. Penghitungan suara menggunakan electoral college yaitu setiap Fakultas hanya dihitung 1 poin. 

Hal ini tidak berkeadilan karena suara mahasiswa menjadi terbuang.

BACA JUGA:Surat Penolakan Pemilihan Ketua BEM Unsri Dilayangkan, Lagi Lagi Mahasiswa Gagal Temui WR III

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Banyak yang Lulus Cumlaude, Rata-rata Selesai 7 Semester, Kalau Sampai 9 Semester Sudah Malu 

5. Mahasiswa yang dilibatkan sebagai panitia pemilihan dan pengawas tidak memiliki peran yang sentral untuk memastikan independensi dalam Pemira.

"Hal ini membuat kami melakukan aksi damai pada hari ini, untuk menyampaikan aspirasi kami," ungkapnya.

Adapun sikap dari Mahasiswa Universitas Sriwijaya terhadap pelaksanaan Pemilihan Ketua BEM Unsri, sebagai berikut:

1. Menolak aturan dan penyelenggaran Pemilihan Raya yang dibuat oleh Wakil Rektor III Universitas Sriwjaya.

BACA JUGA:Surat Penolakan Pemilihan Ketua BEM Unsri Dilayangkan, Lagi Lagi Mahasiswa Gagal Temui WR III

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Banyak yang Lulus Cumlaude, Rata-rata Selesai 7 Semester, Kalau Sampai 9 Semester Sudah Malu 

Sumber: