Warga Resah Jembatan Musi 4 Jadi Biang Kemacetan Padahal Rencana Awal Sudah Bagus, Mengapa Tak Sampai Tuntas
Warga Jl KH Azhari melakukan aksi damai di Jembatan Musi 4 meminta pemerintah mengatasi masalah macet yang terjadi di Jl KH Azhari setelah jembatan terbangun. foto-budiman/sumeks/oganilir.co--
PALEMBANG, OGANILIR.CO – Kendati Jembatan Musi VI sudah diresmikan sejak 2019 sebagai solusi mengatasi macet perkotaan di Palembang, bagi masyarakat sekitar justru dianggap memicu persoalan baru yakni kemacetan di akses menuju Jembatan Musi 4.
Sebagai protes, ratusan warga Jl KH Azhari Kelurahan 14 Ilir secara serentak menggelar aksi damai menuntut pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi dan Kota Palembang menangani persoalan ini. Masyarakat juga meminta proyek ini bisa dirampungkan, termasuk akses jalan alternatif agar kemacetan tidak terjadi lagi.
“Kita mendukung penuh pembangunan Jembatan Musi 4 dan proyek strategis lainnya di Sumsel dan Kota Palembang, terutama yang berdampak positif bagi kegiatan kemasyarakatan.
Namun demikian Jembatan Musi 4 sejak diresmikan 3 tahun lalu, malah menjadi biang kemacetan yang terus terjadi di Jl KH Azhari, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu II. Bahkan kemacetan terjadi setiap hari,” terang Koordinator Lapangan, Jon Sudarto.
Masih menurut Jon, pembangunan ini (Jembatan Musi 4) pada awalnya diharapkan bisa jadi solusi persoalan kemacetan yang terjadi dan membuka akses masyarakat dari Seberang Ulu ke Seberang Ilir.
Sehingga hal itu bisa jadi solusi kepadatan lalu lintas di atas Jembatan Ampera yang terjadi selama ini.
“Sebenarnya solusi ini ada pada awal perencanaan pembangunan Jembatan Musi 4, yakni dengan adanya jalan terusan dari Jembatan Musi 4 ke Jl A Yani tersebut. Akan tetapi, kita tidak tahu apa yang jadi kendala sehingga hal tersebut tidak berlanjut dan hanya sampai Jl KH Azhari saja. Padahal, bila semuanya ini dikerjakan sesuai rencana awal, kemacetan yang terjadi selama ini tak perlu terjadi,” tegasnya.
Pihaknya sejauh ini masih menunggu iktikad baik Kementerian PUPR lewat Balai Besar Perencanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel untuk bisa melakukan audiensi dengan segenap masyarakat ataupun perwakilan dalam upaya mencari solusi atas persoalan yang terjadi saat ini.
Namun apabila ini tidak diindahkan, ungkap Jon, pihaknya akan datang langsung ke Kantor BBPJN Sumsel agar bisa bertemu petingginya secara langsung untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kita tunggu malam ini (kemarin), bila tetap tidak bisa, kita yang akan datang ke Kantor BBPJN menyampaikan aspirasi. Semoga nanti dalam pertemuan ada solusi atas masalah yang kita hadapi saat ini. Karena bila tidak ada, terpaksa jalan terakhir kita ambil dengan menutup akses jalan ke Jembatan Musi 4,” tegasnya.
Salah satu warga, Umri M Haikal, mengatakan, dirinya tak bisa berdagang kembali karena dampak kemacetan yang ada.
Sumber: