Wanita Tersubur di Dunia, Usia 45 Tahun, Punya 44 Anak

Wanita Tersubur di Dunia, Usia 45 Tahun, Punya 44 Anak

Mariam Nabatanzi dan anak-anaknya. Foto: Reuters/James Akena--

oganilir.co - Seorang wanita Afrika bernama Mariam Nabatanzi dijuluki wanita tersubur di dunia. Betapa tidak, di usianya yang baru 45 tahun, telah melahirkan 44 anak

Kisahnya memilukan. Mariam Nabatanzi yang kelahiran 1980 ini melahirkan anak kembar setelah ia dinikahkan pada usia 12 tahun. Lima pasang anak kembar lainnya menyusul bersama dengan empat pasang anak kembar tiga dan lima pasang anak kembar empat.

Pada bulan Maret 2025, anak tertuanya berusia 33 tahun, dan yang termuda berusia delapan tahun. Di tahun 2015, suaminya meninggalkan keluarganya karena dilaporkan tidak mampu menghidupi banyak anak.

"Tuhan memberi saya 44 anak untuk dibesarkan," kata Nabatanzi saat berbincang dengan YouTuber Zack Mwekassa pada Maret tahun lalu.

BACA JUGA:Bayi Lahir Kembar Tiga di Prabumulih Meninggal Satu

Mariam, yang dijuluki 'Mama Uganda' di negara asalnya, segera menyadari bahwa dirinya tidak seperti wanita lain. Ketika ia terus menerus melahirkan anak kembar, kembar tiga, dan kembar empat, ia pun pergi ke klinik kesehatan.

Dokter memberi tahu bahwa ia memiliki ovarium yang sangat besar yang menyebabkan kondisi yang disebut hiperovulasi. Perawatan untuk hiperovulasi memang ada, tetapi sulit didapatkan di pedesaan Uganda.

"Saya tumbuh besar dengan penuh air mata, suami saya telah melewati banyak penderitaan," katanya saat diwawancarai oleh Reuters pada April 2019 di rumahnya, tangannya terkepal saat matanya berkaca-kaca.

BACA JUGA:Bayi Kembar Tiga Lahir Pada HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Prabumulih

"Seluruh waktu saya dihabiskan untuk mengurus anak-anak dan bekerja untuk mendapatkan uang."

Karena sangat membutuhkan uang, Nabatanzi melakukan segala hal: tata rambut, dekorasi acara, mengumpulkan dan menjual besi tua, membuat gin lokal, dan menjual obat-obatan herbal. Uangnya dihabiskan untuk membeli makanan, perawatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.

Mariam menambahkan bahwa dokter mengatakan kepadanya bahwa ia terlalu subur dan bahwa perlu terus melahirkan untuk mengurangi tingkat kesuburan di ovariumnya.

Ia diberitahu bahwa tidak ada metode keluarga berencana yang akan berhasil untuknya dan bahwa melahirkan adalah satu-satunya cara untuk "menenangkan" tubuhnya. (detik.com/dri)

 

Sumber: