42 WNI Terjebak di Israel, ini Langkah yang Dilakukan Kemenlu RI

Rudal balistik Iran bentrokan dengan antirudal Israel pada Senin (16/6) dini hari WIB.--
"Tapi tidak ada panic buying. Kegiatan dan kehidupan masyarakat masih berjalan dengan normal," ujar Judha.
Pernyataan Judha ini selaras dengan laporan IPI Iran yang menyebut laporan sejumlah WNI di kota-kota besar Iran mengatakan "tidak ada perubahan yang signifikan" setelah serangan Israel.
Judha mengingatkan bahwa pihak pemerintah sejak April tahun lalu sudah mengimbau agar para WNI di Iran yang tidak memiliki kepentingan esensial untuk bisa pulang secara mandiri.
Apalagi, saat ini, konflik antara Iran dan Israel membuat wilayah udara di kawasan tersebut ditutup sehingga menghalangi penerbangan.
Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, mengatakan untuk saat ini evakuasi belum perlu dilakukan bagi para WNI di Iran.
BACA JUGA:Israel Klaim Berhasil Cegat Sebagian Rudal Iran
"Namun, kita terus melakukan pematangan rencana apabila memang [evakuasi] diperlukan apabila situasi memburuk. Tentu kita berharap situasi buruk tidak terjadi," ujar Roliansyah kepada BBC News Indonesia pada Ahad (15/6).
Rolliansyah yang dilantik sebagai Dubes RI untuk Teheran (merangkap Turkmenistan) pada 24 Maret 2025, mengatakan sejauh ini "belum ada permohonan evakuasi" dari WNI di Iran.
Di sisi lain, Rolliansyah menekankan bahwa pada akhirnya evakuasi merupakan pilihan dari para individu.
"Pemerintah pada beberapa situasi konflik di beberapa tempat lain sering mengalami situasi dimana sudah menyarankan atau bahkan menyiapkan rencana evakuasi warganegara Indonesia, tapi banyak warga negara yang memutuskan untuk tidak melakukan evakuasi. Dan tentunya pemerintah harus menghargai keputusan dari masing-masing individu tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:Diserang Israel, Pemimpin Revolusi Iran Sebut Zionis Tetapkan Takdir yang Pahit
Meski begitu, Rolliansyah meminta agar para WNI terus mengabarkan situasi mereka secara berkala kepada perwakilan diplomatik setempat.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, Idil Syawfi, menilai potensi eskalasi konflik antara Iran dan Israel "sangat tinggi".
Menurut Idil, hal ini terlihat dari upaya retaliasi Israel yang menyerang depot minyak Iran serta kantor Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran pada Ahad (15/6).
Serangan kemudian dibalas dengan serangan misil Iran ke Haifa dan Tel Aviv.
Sumber: