Tidak Beribadah Tapi Rezeki Lancar, Awas Istidraj!

Tidak Beribadah Tapi Rezeki Lancar, Awas Istidraj!

Ilustrasi.--

Tidak Beribadah Tapi Rezeki Lancar, Awas Istidraj!

oganilir.co - Banyak orang yang dengan sengaja, melalaikan ibadah tapi justru tetap dilancarkan rezekinya, hingga diberikan harta yang berlimpah oleh Allah SWT, kenikmatan dunia itu disebut dengan istidraj.

Istidraj dalam konteks Islam merujuk pada keadaan di mana Allah SWT, memberikan kenikmatan dan kesenangan kepada seseorang yang berbuat dosa atau melanggar perintahnya tanpa segera menimpakan hukuman. Ini adalah suatu bentuk ujian atau siasat dari Allah terhadap hambanya.

Dalam istidraj, Allah memberikan kenikmatan duniawi kepada orang yang berbuat dosa sebagai suatu bentuk pengujian. 

Orang tersebut mungkin merasa hidupnya berjalan dengan baik, keinginannya terpenuhi, atau mengalami kesuksesan materi. Ini bisa membuat orang tersebut semakin tenggelam dalam dosa dan meningkatkan ketidaktaatannya kepada Allah.

Tujuan istidraj adalah untuk memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk merenungkan perbuatannya dan kembali kepada jalan yang benar. 

BACA JUGA:Amalan Dalam Islam yang Dapat Meningkatkan Rezeki

Allah SWT, dapat menunda hukumannya agar orang tersebut memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. 

Namun, jika orang tersebut tetap tidak bertaubat dan terus berbuat dosa, maka hukuman Allah akan menimpanya, baik di dunia maupun di akhirat.

Peringatan istidraj sudah Allah katakan, dalam Alquran, Surah Al An'am ayat 44.

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

Artinya, Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.

Dalam Alquran, Allah memberikan contoh istidraj dalam beberapa kisah. Misalnya, kisah Fir'aun (Raja Mesir pada zaman Nabi Musa). 

Allah memberikan kekuasaan, harta, dan kemewahan kepada Fir'aun, meskipun dia berbuat zalim dan menentang Nabi Musa. Namun, pada akhirnya, Fir'aun ditimpakan hukuman yang pedih sebagai akibat perbuatannya.

Sumber: