Hubungan Memanas, China-Filipina Berebut Wilayah Perairan
Kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air pada kapal Filipina. --
Kemenlu Filipina menambahkan, kapal penjaga pantai dan Angkatan Laut Tiongkok secara rutin memblokade atau membayangi kapal-kapal milik Manila yang berpatroli di perairan sengketa. Sebelumnya, Filipina telah mengeluarkan lebih dari 400 protes diplomatik ke Beijing sejak 2020 atas aktivitas ilegal di Laut China Selatan.
BACA JUGA:Pitstop Table Tennis Center Palembang Datangkan Pelatih China
Kapal Filipina secara berkala mengirim pasokan makanan, air bersih, dan berbagai hal lainnya ke BRP Sierra Madre. Kapal yang mengangkut pasokan itulah yang diserang dengan water cannon oleh China akhir pekan lalu. Pada November 2021, Beijing pernah melakukan hal serupa.
Militer dan penjaga pantai Filipina menuduh China melanggar hukum internasional dengan memblokade dan menembakkan water cannon ke kapal pengirim pasokan. Tindakan kapal penjaga pantai Tiongkok itu memicu kemarahan sekutu Filipina seperti AS, Uni Eropa (UE), Prancis, Jepang, dan Australia.
’’Tiongkok tampaknya mencoba mengukur komitmen kami untuk memasok pasukan kami di Beting tersebut,’’ ujar Jubir Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya Senin 7 Agustus 2023.
Dituduh melakukan pelanggaran, China membela diri dengan menyebut tindakannya sudah sesuai aturan. Mereka justru menuduh Filipina telah melakukan pengiriman material konstruksi secara ilegal ke kapal BRP Sierra Madre.
BACA JUGA:Tundukkan Ganda China di 16 Besar Thailand Open 2023, The Minions Sebut Faktor Lucky
Selama ini, China bersitegang dengan negara-negara tetangganya karena mengklaim seluruh wilayah Laut China Selatan merupakan miliknya. Padahal, jarak wilayah China ke area Laut China Selatan sangat jauh dibandingkan negara-negara tetangganya.
Sumber: