Pemerintah Anggarkan KUR Rp460 Triliun, Baru Terealisasi Segini, Apa Penyebabnya?

Pemerintah Anggarkan KUR Rp460 Triliun, Baru Terealisasi Segini, Apa Penyebabnya?

KUR.--

Pemerintah Anggarkan KUR Rp460 Triliun, Baru Terealisasi Segini, Apa Penyebabnya?

JAKARTA, oganilir.co - Pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp460 triliun yang diperuntukkan menyalurkan kredit usha rakyat (KUR) pada 2023. Namun, realisasi dari penyaluran kredit KUR tersebut tidak sesuai harapan di tahun ini. 

 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui penyaluran KUR tahun ini melambat. Bahkan, realisasinya masih jauh dari harapan atau target sebesar Rp460 triliun.

 

"Memang ada perlambatan penyaluran kredit, bukan hanya UMKM, tapi keseluruhan. Realisasi KUR per 30 Agustus 2023 Rp149,9 triliun dari target Rp460 triliun. Kami memahami penyaluran KUR Rp100 juta, meski tanpa agunan realisasinya memang sulit," kata Teten Masduki dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin 4 September 2023.

 

Menurutnya, dalam pengajuan KUR, ada permasalahan yang berhubungan dengan syarat dari UMKM. Pihaknya sudah melakukan kajian di 145 negara, di mana penyaluran kredit berlandaskan credit scoring, tidak lagi menggunakan sistem kolateral alias jaminan.

BACA JUGA:BRI Salurkan KUR dari Rp1 Juta Hingga Rp100 Juta, ini Syaratnya

 

Teten menyebut rata-rata pengusaha kecil tidak punya aset, sehingga kesulitan dimintakan jaminan untuk mendapatkan pembiayaan. Ia juga mengatakan hasil kajian ini didukung Presiden Joko Widodo, di mana meminta KUR tidak lagi menggunakan jaminan, melainkan sistem credit scoring.

 

"Menurut saya, ini juga jauh lebih aman bagi bank karena nilai aset itu gampang dimanipulasi, tetapi credit scoring sulit karena berupa data transaksi ke buyer, supplier, perpajakan, dan sebagainya," jelasnya.

 

Sumber: