Jembatan Krimea Meledak, Rusia Gelar investigasi, Benarkah Ukraina atau Ada Pihak Lain?

Jembatan Krimea Meledak, Rusia Gelar investigasi, Benarkah Ukraina atau Ada Pihak Lain?

Jembatan Krimea meledak, Ukraina klaim serangan baru awal. foto: tangkapan layar/net/oganilir.co.--

RUSIA, OGANILIR.CO - RUSIA tidak secara langsung menuding Ukraina sebagai pelaku peledakan jembatan Krimea, namun sejumlah pejabat Ukraina memberikan sinyal bahwa kejadian itu sebagai awal pembalasan mereka.

Video Jembatan Krime yang meledak viral setelah diposting di media sosial. Dalam video itu tampak sebagian puing jalan telah jatuh ke air.

Media yang didukung pemerintah Rusia mengutip komite anti-terorisme nasional yang mengatakan bahwa sebuah truk meledak di sisi lalu lintas jembatan Kerch pada pukul 06:07 waktu setempat. 

Sebanyak 3 orang tewas dalam ledakan itu, menurut pihak berwenang Rusia.

BACA JUGA:Diduga Perkosa Santriwati, Anak Pemilik Pondok Pesantren di Bontang Menyerahkan Diri

Untuk diketahui, Jembatan Krimea yang dikuasai oleh Rusia itu hancur setelah diledakkan dari sebuah bom truk.

Api dilaporkan membakar 7 perlengkapan kapal tanker minyak yang diangkut dengan kereta api ke Krimea.

Presiden Vladimir Putin memerintahkan sebuah komisi dibentuk untuk menyelidiki ledakan itu dan menempatkan dinas keamanan federal Rusia, FSB, yang bertanggung jawab atas upaya tersebut. Beberapa jam setelah ledakan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kepala angkatan udara, Jenderal Sergei Surovikin, sekarang akan memimpin semua pasukan Rusia di Ukraina.

Jembatan Kerch, kadang-kadang disebut sebagai jembatan Krimea, adalah salah satu proyek prestisius Putin. 

BACA JUGA:Panpel Arema FC Ikhlas jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan: 'Atas Nama Kemanusiaan Ini Takdir Saya'

Jembatan itu dibangun atas perintahnya tak lama setelah Kremlin mencaplok Krimea pada tahun 2014 untuk mendukung klaim Moskow atas wilayah tersebut.

Jembatan itu adalah rute pasokan penting bagi pasukan Rusia yang berbasis di wilayah Kherson Ukraina. Belum jelas apakah ledakan itu merupakan serangan yang disengaja atau bukan.

Kepala parlemen regional yang dibentuk Rusia di Krimea, Vladimir Konstantinov, menyalahkan insiden itu pada Ukraina. Ia menyebut Ukraina sebagai pengacau.

“Pengacau Ukraina, yang akhirnya berhasil menyentuh jembatan Krimea dengan tangan berdarah,” menurut BBC.

Sumber: fajar