Lumayan, 15 Tahun Terakhir, 41 Terduga Teroris di Tangkap di Sumsel.

Lumayan, 15 Tahun Terakhir, 41 Terduga Teroris di Tangkap di Sumsel.

Belum sempat beraksi, teroris KKB bawa senjata sambil mengendap meregang nyawa tewas ditembak sniper. foto: hanya ilustrasi/net/oganilir.co.--

Sementara, empat terduga teroris lain belum terlacak ditangkap dari daerah mana. Kasat Intel Polrestabes Palembang, AKBP Yulianto memastikan, tidak ada penangkapan oleh Densus 88 AT di wilayah Palembang. 

“Kamis pastikan dari laporan anggota, lima itu bukan ditangkap di Palembang,” ujarnya. 

Tapi untuk memastikan agar ini tidak terjadi susupan atau  simpatisan teroris ke wilayah Palembang, pihaknya terus memperkuat intelijen. Mendeteksi wilayah yang patut diduga jadi persembunyian mereka.  

BACA JUGA:Samsung Luncurkan Z Fold6, Kamera Utama Jadi Perhatian

“Karena mereka membaur dengan masyarakat, jadi sulit untuk proses identifikasinya,” jelasnya. Karena itu, personel intelejen terus bergerak dalam upaya antisipasi dan pencegahan. 

“Supaya mereka ini tidak masuk ke Sumsel, khususnya Palembang," pungkas Yulianto.  

Adanya penangkapan 5 terduga teroris ini menjadi bukti kalau jaringan terorisme di Sumsel belum habis. Sebelumnya, Februari 2023 lalu, Densus 88 AT meringkus 6 orang yang diduga kelompok JI Cabang Sumsel. 

BACA JUGA:Unsri Tambah 7 Guru Besar, Salah Satunya Pengamat Hukum Tata Negara 

Keenamnya J, IR, LS, AF, AS dan AT alias B. Mereka ditangkap dari beberapa wilayah. Mulai Palembang, Jakarta, Lampung, dan Cirebon. 

Awalnya, Densus 88 AT menangkap AF (33) alias B di Jl Penagan Ratu Dusun 8 RK 02 Dorowati Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Selasa (7/2), pukul 05.00 WIB. Nah,  AF diduga terafiliasi dengan jaringan teroris JI.  

AF berperan aktif menjadi pengajar di Akademi dan Kaderisasi (ADIRA) JI untuk kelompok Palembang. Ia tercatat menjadi pengajar untuk Taklim dan Tarbiyah siswa ADIRA JI. 

BACA JUGA:Masalah Lapangan Torpedo Ogan Ilir, Berujung Ke Ranah Hukum

Selain itu, AF juga ikut berperan menyembunyikan dan mengevakuasi anggota JI yang masuk daftar pencarian orang (DPO) atas nama Suwarno alias Mario alias Hafidz, November 2020 lalu.  

Dia juga berperan dalam proses penyembunyian dan evakuasi DPO JI lainnya, Ahmad Supriyadi pada Oktober 2020. Rupanya, saat bersamaan, Tim Densus 88 AT lain melakukan penangkapan juga di tempat lain. 

Di Sumsel, setidaknya ada dua yang ditangkap. Salah satunya, JY (36), warga Jl Sri Gading 1, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin. Penangkapan, Selasa (7/2), sekitar pukul 09.30 WIB. 

Sumber: sumateraerkspres.id