Ade Armando Tak Berani ke Malang, Buntut Sebut Suporter Arema Sok Jago, Minta Diperiksa via Zoom

Ade Armando Tak Berani ke Malang, Buntut Sebut Suporter Arema Sok Jago, Minta Diperiksa via Zoom

Ade Armando tak berani ke Malang, buntut sebut suporter Arema sok jago. Dosen Komunikasi Fisip UI Ade Armando. screenshot youtube/cokrotv/oganilir.co.--

BACA JUGA:Sangat Terpukul, Rusdi 11 Hari Bertahan di Stadion Kanjuruhan, 'Temani' Tiga Sahabat yang Sudah Tiada

"Kenapa saya bilang sok jago, mereka melanggar aturan dengan semena-mena. Menurut saya, dan ketika kemudian disuruh keluar oleh polisi, masih terus berdatangan. Jadi diusir, balik lagi, diusir balik lagi," kata Ade.

Tindakan suporter itulah yang disebut Ade menjadi pemicu Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Bagi Ade, jika Aremania terima hasil kekalahan Arema atas Persebaya, tragedi tidak terjadi.

"Menurut saya itu peran sebagian suporter, itu punya kontribusi terhadap kerusuhan atau konflik yang terjadi. Kalau saja setiap orang-orang Aremania menahan diri dan bilang, 'Yuk kita balik lagi ke tempat duduk.' Udah kalah, ya udah, terima saja. Kalau saja itu dilakukan, pasti tidak akan terjadi hal yang tidak kita inginkan," ucapnya.

Sebelumnya, buntut unggahan videonya terkait Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando (AA) dipolisikan ke Polresta Malang Kota oleh salah satu koordinator Aremania

BACA JUGA:Sandi Arifin, Pengacara Lesti Kejora Belum Mau Bicara Banyak Soal Rizky Billar Tersangka, Katanya

Tim pengacara koordinator Aremania, Azam Khan mengatakan bahwa pelaporan tersebut dikarenakan komentar AA soal tragedi Kanjuruhan telah menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan kepada Aremania, atau suporter Arema FC.

"AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE," kata Azam.

Azam menjelaskan, dalam unggahan video tersebut, Ade Armando telah menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.

Selain itu, Ade Armando dalam video tersebut juga tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania. 

Ade Armando yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) ini juga dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.

BACA JUGA:Diduga Mabuk Penumpang Bikin Onar Digebukin, Turkish Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu

"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.

Ia mengharapkan, dengan adanya laporan kepada pihak kepolisian tersebut, ia berharap proses hukum bisa berjalan netral dan objektif. (*)

 

Sumber: fin.co.id