Ini Identitas Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Pimpin Perang Gerilya

Ini Identitas Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Pimpin Perang Gerilya

Replika dokar yang dinaiki Panglima Besar Jenderal Sudirman. --

Sebelum sampai Semanu, perjalanan gerilya Jenderal Sudirman dari Playen dilakukan dengan menaiki dokar. Kedatangan Sudirman disambut masyarakat setempat dengan tandu yang sudah disiapkan untuk melanjutkan perjalanan perang gerilya menuju Pracimantoro.

BACA JUGA:Kodim 0402 OKI Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Bentuk Mengenang Jasa Para Pahlawan

Setelah dipakai untuk mengantar Jenderal Sudirman ke Bedoyo, tandu tersebut ditinggal di rumah Ibu Sumoharjo di Bedoyo. Kemudian pada 1980 diserahkan ke Museum Pusat TNI AD sebagai benda koleksi.

"Dalam denah Perang Gerilya bisa dilihat terdapat beberapa tanda yang mengartikan bahwa di suatu daerah tertentu Jenderal Sudirman digotong menggunakan alat bantu yang berbeda. Misalnya diawali dengan dokar yang digotong oleh pengawalnya, setelah pindah ke daerah selanjutnya nanti diganti pakai tandu dengan orang yang berbeda (yang menggotong)," ujar Shafa.

Belum diketahui sosok yang ikut memandu Jenderal Sudirman kala itu. Namun, salah satunya diketahui bernama Djuwari, warga Dusun Goliman, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

Kala itu Djuwari bersama empat orang lainnya dari Dusun Goliman merupakan penandu yang bertugas memikul tandu Jenderal Sudirman dari Dusun Goliman sampai ke Nganjuk.

BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir, Forkopimda Ziarah Ke Makam Pahlawan

Aneka Koleksi Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka

Selain menyimpan tandu Jenderal Sudirman, museum ini juga menyimpan aneka koleksi maupun barang pribadi Jenderal Sudirman. Mulai dari koleksi kendaraan, patung buste Jenderal Sudirman, perabotan rumah, piagam penghargaan, pakaian hingga padasan atau gentong besar untuk menampung air wudhu.

Museum ini terbagi menjadi 14 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, kantor hingga ruang sekretariat. Rinciannya yakni ruang tamu, ruang santai, ruang kerja, ruang kantor tamu, ruang tidur Panglima Besar Sudirman, ruang tidur putra-putri, ruang sekretariat, ruang Palagan Ambarawa, ruang RS Panti Rapih, ruang koleksi kendaraan, ruang koleksi Gunungkidul dan Sobo, ruang diorama, ruang koleksi pribadi, dan ruang dokumentasi.

 

Sumber: