Ini Identitas Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Pimpin Perang Gerilya
Replika dokar yang dinaiki Panglima Besar Jenderal Sudirman. --
Ini Identitas Pemikul Tandu Jenderal Sudirman Pimpin Perang Gerilya
oganilir.co - Setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus dan Hari Pahlawan 10 November, publik Tanah Air akan mengenang sosok pahlawan pejuang kemerdekaan.
Salah satu pejuang Kemerdekaan Indonesia terkenal adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Atas nama besarnya itulah, seluruh jalan protokol di Indonesia menggunakan nama Jenderal Sudirman.
Dalam sejarah perjuangannya, Panglima Besar Jenderal Sudirman diceritakan memimpin perang gerilya mengguakan tandu karena kondisi kesehatannya alias sakit. Menurut cerita, tandu pertama yang digunakan Jenderal Sudirman itu merupakan kursi pribadi milik anggota militernya, Hadi Harsono.
Jenderal Sudirman yang sakit itu harus ditandu empat orang agar bisa menempuh rute Perang Gerilyanya. Mereka adalah Rawun, Panggung, Cecek, dan Kalijan yang merupakan warga sekitar.
BACA JUGA:Jokowi Anugerahkan Pahlawan Nasional, Salah Satunya dari Sumsel, ini Profilnya
Kendati dalam kondisi sakit tidak membuat Sudirman ciut menyusun Perang Gerilya. Dia turun langsung ke medan perang meski harus dibantu dokar yang ditarik pengawalnya maupun tandu.
Sudirman mulai ditandu saat Perang Gerilya dari Semanu menuju Bedoyo, Gunungkidul, pada tanggal 22 Desember 1948. Dilansir situs resmi Dinas Kebudayaan DIY, alasan Jenderal Sudirman melaksanakan perang dengan bantuan tandu karena kondisinya yang lemah akibat mengidap penyakit tuberculosis (TBC).
"Ini tandu pertama yang asli (sambil menunjuk tandu tersebut) dan dipakai Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya, hanya terdiri dari kursi milik warga setempat yang ditutup kain di bagian atasnya. Kalau yang di depan tadi kan hanya replika ya," jelas pemandu Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman seperti dilansir detik.com.
BACA JUGA:Jelang Hari Pahlawan, Kodim 0402 OKI Bersihkan Monumen Serma Abdul Muis
Tandu Jenderal Sudirman
Tandu itu juga menjadi koleksi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman. Museum ini juga menyimpan replika dokar yang digunakan Panglima Sudirman saat Perang Gerilya.
Tandu yang pernah dipakai Jenderal Sudirman itu terlihat sederhana. Berukuran sekitar 1,5 meter dan terbuat dari kursi yang ditutup dengan kain di bagian atasnya. Lalu ada bantal yang menjadi dudukan kursi dan tali yang digunakan mengikat penutup dengan kaki kursi.
Ada dua bambu panjang yang digunakan sebagai penopang ketika menggotong tandu tersebut.
Sumber: