Libur Akhir Tahun, Yuk Ajak Keluarga Kunjungi 7 Tempat Wisata Religi yang Ada di Kota Palembang
Alquran Al Akbar, foto istimewa--
Masjid Al Islam Cheng Ho Sriwijaya, didirikan pada September 2005. Keunikan masjid ini adalah arsitekturnya yang menyerupai bangunan Cina pada umumnya, dengan dominasi warna merah. Di masjid ini pun terdapat dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Habluminannas. Kedua menara tersebut bertingkat lima yang melambangkan jumlah waktu salat dengan tinggi 17 meter sebagai perlambang jumlah rakaat pada kelima waktu salat tersebut.
4. Makam Kawah Tengkurep
Kawah Tekurep yang terletak di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang ini merupakan komplek pemakaman Sultan Mahmud Badaruddin I. Keunikan dari Kawah Tekurep ini ada pada gaya arsitekturnya yang merupakan perpaduan dari gaya Melayu, India, dan Cina. Penamaan Kawah Tekurep itu sendiri disebabkan oleh bentuk atap bangunan makan yang seperti cungkup (kubah) terbalik berwarna hijau.
5. Masjid Kiai Muara Ogan
Ulama paling terkenal di Palembang bernama Kiai Muara Ogan. Salah satu kisah karomahnya menghinggapi benak masyarakat Palembang. Nama lengkap beliau adalah Kiai Masagaus Haji Abdul Hamid, Beliau hidup pada tahun 1801-1901 ketika Palembang masih dijajah Belanda.
Pernah suatu kali Kiai Muara Ogan ditantang Tuan Belanda yang resah dengan kiprah Sang Kiai dalam menyebarkan agama Islam. Tuan Belanda tersebut menantang ucapan Kiai yang menyebut bahwa di mana ada air pasti ada kehidupan sambil menunjuk buah kelapa.
BACA JUGA:Sulap Lahan Kosong Jadi Destinasi Wisata Buah
Sang Kiai menjawab tidak ada yang tidak mungkin kalau sudah kehendak Allah. Maka, kelapa itu pun diambil dan dibelah. Seekor ikan seluang berenang di dalam kelapa tersebut.
Di masjid inilah, Sang Kiai dimakamkan sehingga banyak orang datang berziarah. Masjid Kiai Muara Ogan ini terletak di pinggiran sungai Musi, sehingga bagi yang berwisata pun bisa mencapainya melalui jalur air juga, naik getek sambil merasakan ayunan gelombang Sungai Musi.
6. Kampung Arab Almunawar
Di sinilah Kampung Arab di Kota Palembang. Lokasinya di Lorong Almunawar, 13 Ulu, Palembang. Di tepi sungai Musi, kampung ini terjaga keotentikannya sehingga ditetapkan sebagai objek wisata. Kampung yang dinamai dari seorang habib bernama Habib Hasan Abdurrahman Al-Munawar ini berusia sekitar 250 tahun ini menjadi Kampung Adat Terpopuler lho. Bila datang dalam waktu yang tepat, kamu bisa juga menyaksikan atraksi musik gambus di kampung ini. Jangan lupakan pula kulinernya. Kampung ini menjadi bukti percampuran budaya Arab dan Melayu Palembang bisa terjadi.
7. Pulau Kemaro
Tidak hanya wisata religi bagi umat Islam saja, Palembang juga punya Pulau Kemaro yang berdiri sebuah kelenteng. Saat Cap Go Meh, Pulau Kemaro ini ramai sekali dikunjungi oleh wisatawan.
BACA JUGA:Akhirnya, Kota Kayuagung Punya Taman Wisata Kuliner Representatif
Keunikan Pulau Kemaro sendiri bukan pada kelentengnya. Namun, pulau itu sendiri unik karena ada di tengah-tengah sungai Musi. Dinamai Kemaro karena di sana selalu kering, tidak ada sumber air. Di tengah pulau Kemaro terdapat sebatang pohon bernama Pohon Cinta. Siapa pun yang menuliskan namanya di sana, konon, akan abadi hubungannya.
Sumber: