Dodol Ogan Ilir Diminati Sampai Luar Provinsi
#Selain Gurih, Enak, Tidak Mudah Apek
OGANILIR.CO-Desa Tebing Gerinting Selatan Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir selain terkenal, dengan lumbungnya usaha kerupuk kemplang, sehingga tidak heran banyak jajanan kerupuk kemplang bergelantungan dipinggir jalan lintas timur (Jalintim).
Namun menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, para warga Desa Tebing Gerinting mencari tambahan usahanya untuk membuat dodol. Usaha ini cukup laris manis dan konsumen sudah tahu kalau dodol buatan Desa Tebing Gerinting dipastikan enak, lezat dan gurih
‘’Selain enak, gurih dan lezat, Dodol di Desa Tebing Gerinting ini tidak mudah apek, tahan berbulan-bulan, padahal tanpa pengawet’’kata Marida alias Idut (48).
BACA JUGA:Pusat Kuliner Pangkalan Balai Diserbu Lalat, Dugaannya Berasal dari Kandang Ayam
Idut mengatakan, di Desa Tebing Gerinting Selatan ini ada sekitar 30 orang yang membuat usaha dodol ,’’Dodol Ini bagian UMKM dari warga Desa Kami, termasuk saya ikut menggelutinya sejak tahun 1997,’’kata Istri Makmun
Idut menjelaskan, untuk membuat dodol dibutuhkan waktu selama 5 jam diatas kuali besar,’’Bahannya dimulai dari Santan Kelapa dijadikan blondo, baru dicampur dengan tepung beras ketan, gula pasir , gula merah dan tambahan lainnya,’’jelasnya
Idut sendiri mengaku sampai hari ini 8 April 2024 sudah membuat sebanyak 2 ton dodol,’’Saya targetkan menjelang hari Lebaran bisa mencapai 10 ton, setiap harinya saya membuat 400 hingga 500 kg dodol sesuai dengan pesanan,’’katanya
BACA JUGA:Pesona Kuliner di Taman Monumen Pancasila Ogan Ilir
--
Diakuinya , pada tahun lalu (2020) ketika lagi tingginya kasus covid-19, usaha dodol menjelang lebaran turun drastis,’’Saya hanya membuat dodol 2 ton pada tahuh lalu, Alhamdulilah tahun ini sepertinya minat untuk memesan dodol kembali meningkat dan bergairah, dan sudah banyak yang pesan. “Untuk membuat dodol saya harus dibantu oleh 10 orang pegawainya,’’lanjutnya
Dodol yang dibuat Idut hanya ada dua cita rasa, yakni rasa duren dan original ,’’Kalau yang duren seharga Rp 40 ribu perkilogramnya, sedangkan yang original Rp 35 ribu perkilogram,’’tuturnya .
Sedangkan pemasarannya, tidak hanya lokalan,’’Yang membeli dan memesan dodol saya, bukan dari Ogan Ilir saja, melainkan sampai ke Jambi, Palembang, Prabumulih dan Belitang,’’tambah wanita yang tinggal di Dusun 4 persis dipinggir jalintim Indralaya-Kayuagung (Sid)