"Karena mendengar berita itu kami sock dan tidak bisa berpikir apa-apa. Kami hanya berharap kedatangan ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat," ungkap Soimah yang terus berurai air mata.
Lanjutnya, Selasa 23 Agustus 2022 lalu anaknya diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus yang merupakan perwakilan ponpes.
Dihadapan keluarga dan pelayat disampaikan, kronologi bahwa anak Soimah terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
BACA JUGA:Rebut Suara Mutlak, Ahmad Usmarwi Kaffah Terpilih Wakil Bupati Muara Enim
Kendati demikian, banyak laporan dari wali santri lainnya mengatakan kronologi terjadi tidak seperti yang disampaikan perwakilan ponpes.
Akhirnya, Soimah bersama pihak keluarga meminta agar jenazah dibuka. Amarah tak terbendung karena laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima.
Karena tidak sesuai, akhirnya Soimah bersama keluarga menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk melakukan otopsi.
Setelah didesak pihak dari Gontor yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa Albar Mahdi meninggal akibat terjadi kekerasan.
BACA JUGA:Kapten Persik Kediri Tantang Suporter Berkelahi Viral, Wah Bos Itu Teman Mu Sendiri, Pendukung Mu!
"Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga," ucap Soimah dengan suara lirih.
Pihaknya juga telah memberikan surat kepada pihak ponpes untuk melakukan klarifikasi mengenai meninggalnya Albar Mahdi. Namun, hingga kini surat tersebut tak mendapat balasan dari ponpes.
Menanggapi hal itu, Hotman Paris meminta pihak Polda Jatim untuk segera dilakukan penyelidikan atas meninggalnya anak Soimah, yang baru berusia 17 tahun.
"Saya melihat fotonya itu sangat mengerikan ya. Diduga korban penganiayaan atau kekerasan. Mohon Bapak Kapolda Jawa Timur ini dugaan tindakan kekerasan usia 17 tahun. Kita tidak tahu siapa pelakunya. Salam Hotman Paris 911," ucap Hotman. (mcr23/edy)